Mensos Tri Rismaharini Siapkan Sistem Baru Pemberian Bantuan Bagi KPM

KFM PEKALONGAN, KOTA - Menteri Sosial Republik Indonesia, Tri Rismaharini menyatakan, pihaknya tengah mengkaji dan mempersiapkan sistem yang lebih baik untuk bantuan bagi Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Pasalnya pola yang ada saat ini dinilai kurang tepat sebab barang atau paket yang diberikan sering kali tidak sesuai dengan kebutuhan warga penerima. 

Usai memantau penyaluran bantuan sosial di Bugisan, Kelurahan Panjang Wetan, Kecamatan Pekalongan Utara, Selasa (27/7/2021), Mensos mengatakan, pihaknya menemukan ada ketidaksesuaian antara nominal bantuan 200 ribu dengan paket sembako yang diberikan. Hal itu tidak hanya terjadi di Kota Pekalongan saja, akan tetapi dibeberapa daerah yang ia kunjungi juga muncul permasalahan yang sama. 

Untuk itulah kedepan pihaknya akan menggunakan sistem baru yang dinilai lebih tepat, dimana nantinya KPM tidak akan mendapatkan paket sembako, namun mereka dapat belanja sesuai dengan apa yang dibutuhkan. 

"Jadi penerima manfaat, dia yang nerima bantuan bisa belanja dimana saja dan dia bisa memilih kebutuhan saya apa. Karena memang tidak boleh aturannya bentuknya sama rata itu nggak boleh, aturannya jelas. Tidak boleh memaketkan dan sebagainya. Sehingga para penerima manfaat kalau dia ngomong saya nggak bisa makan telur, berarti dia bisa beli daging, dia bisa beli ini itu." 

Dikatakan, kebanyakan KPM tidak mengetahui jumlah nominal yang ia dapatkan. Mereka hanya tahu bahwa dirinya mendapatkan paket sembako. Dan dengan sistem yang tengah dipersiapkan ini, nantinya Keluarga Penerima Manfaat dapat mengetahui berapa nominal bantuan yang didapat. Adapun untuk sistem dan teknologinya akan disiapkan dari Bank Indonesia dan dibantu pengawasannya oleh OJK. 

"Kalau saya hitung dibeberapa daerah itu tidak senilai itu. Sekarang sedang kita pikirkan, yang jelas bentuknya dia tahu bahwa dia nerima berapa. Karena sekarang ini dia nggak tahu kalau ditanyain apalagi yang tua-tua dia nggak tahu dia nerima berapa. Dia tahunya nerima beras, nerima ini itu. tapi nggak tahu nilainya berapa." 

Pada kesempatan itu Mensos Risma meminta semua pihak agar mengawal penyaluran bansos dengan mematuhi prinsip-prinsip akuntabilitas dan transparansi anggaran. Mensos juga mengajak jajaran Forkompimda Kota Pekalongan dan masyarakat setempat untuk bersama-sama memutuskan mata rantai pandemi. 


Penulis : Sigit Bram | Editor : Tiwi Maharani | Berita Pekalongan bisa didengar melalui 103.1 Radio Kfm | Sakpore Dangdute Pas Infone

Tidak ada komentar

Tanggapan Anda Tentang Berita Ini ?

Diberdayakan oleh Blogger.