Dari 100 Pengendara yang Dihentikan, Hanya Satu yang Tidak Patuh Prokes

KFM PEKALONGAN, KAJEN - Tingkat kepatuhan dan kesadaran masyarakat terhadap protokol kesehatan kian hari semakin baik. Dalam setiap kali Operasi Yustisi Patuh Candi yang dilakukan Satlantas Polres Pekalongan, dari 100 pengendara yang dihentikan, hanya satu yang tidak patuh prokes seperti mengenakan masker. 

Kasatlantas Polres Pekalongan, AKP Harman Situmorang, ketika dihubungi via telephone, Senin (27/92021) mengatakan, operasi patuh candi pada masa pandemi ini memang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya karena lebih mengedepankan kepatuhan terhadap protokol kesehatan. Dan yang menggembirakan, kesadaran masyarakat dalam menerapkan prokes semakin baik, berbeda jauh ketika pada masa-masa sebelum adanya PPKM. 

"Dari 100 pengendara yang dihentikan, kalau dulu waktu masih awal-awal bisa 20 sampai 30 yang tidak mengenakan masker. Namun sekarang dari 100 yang kita hentikan hanya 1-2 yang tidak mengenakan masker. Demikian juga jika dilaksanakan swab secara random kepada pengemudi di jalan juga sama. Kalau dulu diambil swab terhadap 500 orang, bisa puluhan yang positif untuk hasil swabnya. Namun sekarang dari 200 hingga 300 pengendara yang diswab, satupun belum tentu ada yang reaktif." 

Tidak ada tindakan hukum berupa tilang dalam operasi patuh candi yang dilakukan Satlantas Polres Pekalongan selama pandemi, karena yang dikedepankan adalah preventif dan preemtif. Poin utamanya adalah supaya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya prokes dapat terus terjaga guna mengantisipasi penyebaran Covid-19 yang masih perlu diwaspadai. 

"Ya kita kalau dia nggak pakai masker kita berikan himbauan, supaya pakai masker, protokol kesehatan dipenuhi, dan itu berulang kali, tidak bosan-bosannya petugas menyampaikan itu, supaya masyarakat kita teredukasi tentang pentingnya protokol kesehatan dalam rangka mencegah penyebaran Covid-19." 

Lebih lanjut Harman Situmorang menyampaikan, Operasi Yustisi Patuh Candi dilaksanakan selama dua minggu, mulai tanggal 20 September hingga 3 Oktober mendatang. Harapannya, semakin tinggi kesadaran masyarakat patuh dan taat menerapkan protokol kesehatan, semoga bisa menjadikan status Kabupaten Pekalongan menjadi zona hijau. 


Penulis : Nuke Shavila | Editor Tiwi Maharani | Berita Pekalongan bisa didengar melalui 103.1 Radio KFM | Sakpore Dangdute Pas Infone

Tidak ada komentar

Tanggapan Anda Tentang Berita Ini ?

Diberdayakan oleh Blogger.