SPPG Kulu Raya Resmi Beroperasi, Layani 3 Ribu Porsi Makan Bergizi Gratis untuk 18 Sekolah di Karanganyar
KFM PEKALONGAN, KAJEN – Upaya Pemerintah Kabupaten Pekalongan dalam mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali diperkuat dengan hadirnya dapur baru. Senin (25/8/2025), Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kulu Raya di Desa Kulu, Kecamatan Karanganyar, resmi dibuka untuk melayani ribuan pelajar.
SPPG Kulu Raya ditargetkan mampu menyalurkan 3 ribu porsi MBG setiap hari ke 18 sekolah di Kecamatan Karanganyar, mulai dari tingkat TK hingga SMA/SMK, baik negeri maupun swasta.
Ketua Yayasan Cahaya Inspirasi Dunia, Sutriyanto, menyampaikan bahwa kehadiran SPPG ini tidak hanya membantu pemenuhan gizi anak sekolah, tetapi juga membuka lapangan pekerjaan baru.
“Kami juga membuka lowongan pekerjaan untuk masyarakat sekitar 47 orang. Ini akan menyerap tenaga kerja yang luar biasa, mengurangi pengangguran,” ujarnya.
Selain membuka lapangan kerja, Sutriyanto menegaskan bahwa keberadaan SPPG juga membawa dampak positif bagi pelaku UMKM di sekitar lokasi dapur.
“Keberadaan dapur ini juga untuk perbaikan ekonomi masyarakat, terutama UMKM. Dari anggaran yang diberikan, sekitar 80 persennya untuk belanja bahan makanan di lingkungan sekitar dapur,” terangnya.
Menurutnya, SPPG Kulu Raya saat ini memulai produksi sekitar 2.000–2.500 porsi, dan akan ditingkatkan hingga 3 ribu porsi pada minggu ketiga operasional.
Menanggapi isu keracunan dalam program MBG di daerah lain, pihaknya menegaskan telah menyiapkan standar khusus agar hal tersebut tidak terjadi di SPPG Kulu Raya.
“Banyak rekan-rekan yang asal punya modal tapi tidak melibatkan personal yang berpengalaman di catering. Padahal pengelolaan mulai dari penyiapan bahan, memasak, hingga distribusi harus sinkron waktunya,” jelasnya.
Baca juga: Bupati Fadia Dukung Komunitas Pastriad, Hibahkan Rp150 Juta untuk Masjid Al-Amin Windurojo
Ia menambahkan, beberapa kasus keracunan bukan semata kesalahan penyedia, tetapi juga faktor penerima manfaat.
“Anak-anak kadang dibawa ke rumah, tidak langsung dimakan tapi baru sore. Padahal aman dikonsumsi maksimal 4 jam setelah dimasak,” imbuhnya.
Selain Kulu Raya, Sutriyanto mengungkapkan bahwa yayasannya juga akan mengoperasikan dapur MBG lain di Salakbrojo, Kedungwuni, Bener, Wonokerto, dan Banyuputih (Batang).
“Keempat SPPG ini di bawah naungan yayasan kami. Alhamdulillah semua serentak beroperasi di 1 September nanti,” pungkasnya.
Dengan hadirnya SPPG Kulu Raya, program MBG di Kabupaten Pekalongan diharapkan semakin efektif dalam meningkatkan kualitas gizi anak-anak sekolah sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar.
Komentar Anda