Kirab Hari Jadi Pekalongan Ricuh Sorotan, Odong-odong Istri Dewan Jadi Perbincangan



KFM PEKALONGAN, KAJEN – Kirab Budaya Hari Jadi ke-403 Kabupaten Pekalongan, Senin (25/8/2025), menyisakan cerita yang ramai diperbincangkan. Di tengah barisan kereta kuda yang menjadi ikon kirab, tampak rombongan istri anggota DPRD Kabupaten Pekalongan justru menaiki odong-odong, kendaraan modifikasi yang sejatinya diperuntukkan untuk hiburan anak-anak di kampung.

Pemandangan tak biasa ini menuai beragam reaksi dari warga. Watik, warga Desa Jajarwayang, mengaku heran sekaligus kecewa.

“Biasanya digunakan buat anak-anak keliling kampung. Kok bisa masuk kirab resmi, bahkan dipakai istri pejabat DPRD Kabupaten Pekalongan. Agak menganggu pemandangan kirab budaya tahun ini,” kata Watik.

Hal senada disampaikan Jalal (43), warga Bojong. Ia menilai tindakan itu tidak memberi teladan yang baik.

Baca juga: Kirab Budaya Pekalongan ke-403, Bupati Fadia Disambut Ribuan Warga dengan Antusias

“Kalau masyarakat biasa naik odong-odong di jalan raya bisa ditindak. Tapi ini justru, para wakil rakyat yang memamerkannya di acara resmi di hari jadi Kabupaten Pekalongan,” keluh Jalal.

Bahkan, Jalal sempat menyaksikan insiden saat odong-odong yang bertulisan “IKD” itu mogok di kawasan Kampung Damai, Kecamatan Karanganyar.

“Tadi saya nonton bersama anak di dekat Kampung Damai Karanganyar, ternyata odong-odongnya mogok dan radiator meledak,” ucapnya.

Melanggar Aturan Lalu Lintas

Kehadiran odong-odong dalam kirab sontak menuai sorotan karena kendaraan ini tidak diperbolehkan beroperasi di jalan umum. Aturan tersebut jelas tercantum dalam UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) serta PP Nomor 55 Tahun 2012 tentang Kendaraan.

Dalam pantauan, odong-odong tersebut terdiri dari dua gerbong, sementara peserta lain menggunakan kereta kuda sesuai tradisi kirab.

Baca juga: Pekan Raya Kajen 2025 Dibuka, Target Perputaran Uang Capai Rp 8,1 Miliar

Polisi Tidak Tahu

Kasatlantas Polres Pekalongan, AKP Ronny Hidayat, mengaku terkejut dengan keberadaan odong-odong di acara resmi tersebut.

“Setahu saya tidak ada odong-odong itu. Adanya kereta kuda, dan ini saya kaget ada odong-odong. Kalau kemarin hasil rapat nggak ada odong-odong. Saya malah nggak tahu,” ungkap AKP Ronny.

Ia juga menegaskan bahwa odong-odong tidak memiliki kelayakan jalan.

“Odong-odong itu tidak ada uji KIR dan pajak pun tidak jalan. Jadi spesifikasi dan kelayakan jalannya perlu dipertanyakan kembali,” jelasnya.

Tradisi vs Kontroversi

Kirab budaya Hari Jadi Pekalongan sejatinya digelar untuk menjaga nilai tradisi dan kearifan lokal. Namun, insiden odong-odong ini menimbulkan kontroversi dan kritik publik, lantaran dinilai merusak estetika sekaligus melanggar aturan lalu lintas.

Tidak ada komentar

Tanggapan Anda Tentang Berita Ini ?

Diberdayakan oleh Blogger.