Mensos Tri Rismaharini Kunjungi Korban Banjir Bandang dan Tinjau Longsor Petungkriyono

KFM PEKALONGAN, KAJEN - Menteri Sosial, Tri Rismaharini Selasa (25/01/2022), berkunjung ke Pekalongan, Jawa Tengah. Dalam kunjungan kerjanya, mensos akan melakukan pengecekan longsor, namun, sebelum sampai longsor, ternyata, Risma, justru dibawa ke lokasi banjir bandang yang terjadi Rabu malam (19/01/2022) di Dukuh Kranji, Kelurahan Kedungwuni Timur, Pekalongan. 

“Saya datang karena ada laporan soal longsor, saya tidak ingin antisipasi kita tidak tepat. Saya kuatir akan ada korban jiwa. Saya kalau longsor biasanya saya langsung datang langung. Tapi ini tadi saya dibawa ke yang banjir bukan yang longsor,” kata Risma, pada awak media, usai melakukan pengecekan banjir bandang akibat luapan sungai Sengkarang dari Bendungan Kletak Kedungwuni. 

Awalnya Risma berharap bisa melakukan pengecekan longsor yang terjadi selama dua hari berturut-turut, Selasa (18/01/2022) dan Rabu (19/01/2022), di Kecamatan Petungkriyono, yang berdampak pada warga.Namun, saat di lokasi banjir Bandang di Dukuh Kranji, Risma melihat sejumlah rumah yang rusak akibat bencana banjir bandang tersebut. Mensos juga sempat meninjau langsung kondisi Sungai Bendungan Kletak yang alurnya membelok. 

“Tapi sudah saya coba analisa, saya kebetulan mantan walikota dan insyinyur juga, meskipun artistek, jadi saya tahu bagaimana apa namanya kira-kira bisa diselesaikan untuk sementara, karena sekali lagi dampak global warming ini cukup besar sekali. Yang dulu daerah gak banjir sekarang banjir,” katanya.
Banjir bandang yang terjadi di wilayah Dukuh Kranji tersebut diakibatkan adanya pengecilan sungai karena endapan. Semestinya persoalansemacam ini bisa dikerjakan Pemkab tanpa harus turun tangan dari Pusat. 

“Jangan menunggu dinas pekerjaan umum dari pusat. Sebab dinas ini menangani di seluruh Indonesia sehingga tak bisa satu persatu memperhatikannya. Waktu menjadi Wali Kota Surabaya, kalau cuma seperti ini dilakukan sendiri karena banjir terjadi lantaran limpasan akibat sungai yang mengecil dan sarannya sungainya bisa diperlebar.” 

Risma menyarankan kepada Pemkab Pekalongan untuk melakukan pengerukan badan sungai sebagai antisipasi. Kondisi sungai harus dikembalikan seperti semula, sebab yang terjadi saat ini sungai tersebut sudah seperti daratan. Usai dari lokasi tersebut, rombongan mensos melakukan pengecekan warga penerima manfaat PKH. 

Menurut Risma, pihaknya banyak menerima laporan adanya beras yang tidak layak dan berkutu. Selain itu, Risma merasa kecewa,karena bangunan rumah yang bagus namun masih terdapat stampel warga penerima manfaat bansos maupun PKH. 


Penulis : Nuke Shavila | Editor : Tiwi Maharani | Berita Pekalongan bisa didengar melalui 103.1 Radio Kfm | Sakpore Dangdute Pas Infone

Tidak ada komentar

Tanggapan Anda Tentang Berita Ini ?

Diberdayakan oleh Blogger.