Empat Warga Kota Santri Meninggal Dunia Karena DBD


KAJEN - Selama januari tahun 2020,empat warga Kota Santri meninggal dunia lantaran penyakit demam berdarah dengue (DBD),Hal itu diungkapkan oleh Kepala Bidang Pelayanan Medis RSUD Kajen, dr Imam Prasetyo,Selasa (18/2/2020).

"Pasien DBD yang dirawat di RSUD Kajen saat ini sebanyak 15 orang. Pasien DB,sebagian besar anak-anak,berusia 1 tahun hingga 5 tahun,"ungkapnya.

Menanggapi pasien dari Karanganyar yang meninggal dan dikabarkan  karena DBD,ia membantah.

"Pada bulan Februari ini tidak ada kejadian pasien meninggal akibat DB. Pada bulan ini memang ada yang meninggal karena trombosit turun, tapi bukan DB,dia kena leukemia," ujarnya.

Menurutnya,pasien yang  meninggal dunia karena DBD terjadi pada bulan januari 2020 lalu,3 pasien RSUD Kajen dan 1 lagi dari RS yang berbeda.

"Untuk bulan Januari ada empat yang meninggal dunia. Tiga orang dewasa. Pasien dari Karangdadap, Rejosari, dan Karanganyar. Untuk yang satu lagi meninggal anak-anak tapi meninggalnya di rumah sakit lain, bukan di sini," terangnya.

Pihaknya menghimbau masyarakat, jika ada anak atau anggota keluarga yang panas selama dua hingga tujuh hari tanpa ada keluhan batuk pilek, dan tanpa disertai diare untuk diwaspadai terkena DBD.

"Yang khas dari DBD ini panas dua hari hingga  tujuh hari tanpa sebab, disertai nyeri ulu hati, dan badan terasa sakit semua," katanya.

Jika keluar bercak-bercak merah, lanjut dia, biasanya sudah fase hari ketiga hingga keempat, sehingga harus secepatnya ditangani.

"Ada panas model tipe pelana kuda. Hari pertama hingga ketiga panas naik, hari tiga, empat, lima turun, hari kelima keenam naik lagi untuk penyembuhan. Risiko tipolnya di hari ketiga, empat lima. Namun menghitung panasnya harus tepat, yakni harus diitung per 24 jam," tandasnya.

Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk menggiatkan kembali gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN), karena tren penyakit ini diprediksi masih meningkat di awal tahun 2020 ini. Virus ini masuk ke dalam tubuh manusia melalui gigitan nyamuk 'Aedes aegypti' dan 'Aedes albopictus'. 


Sementara itu, Kasi Pencegahan Penyakit Menular Dinkes Yuhdi Suhada dikonfirmasi kemarin sore menyatakan, berdasarkan laporan yang sudah masuk di Dinkes hanya ada satu pasien DB yang meninggal dunia.

Adapun,banyaknya penderita DBD di Desa Kayugeritan,warga menjadi resah.Hal itu diungkapkan oleh Perangkat Desa Kayugeritan,M Puji Purwanto.

"Kasus DB disini bertambah, bahkan meluas ke pedukuhan lainnya.Kasus baru DB disini yakni dua anak di Dukuh Kayunan Barat dirawat di rumah sakit, yaitu Hisyam Sidik Mahendra dan Aldi Rejeki Hanan.Mabruroh dari Dukuh Geritan juga masuk rumah sakit. Dari Dukuh Pungangan juga ada yang masuk tadi malam, namanya saya lupa tapi usianya sekitar 18 tahun," tuturnya.

Disebutkan,dalam beberapa pekan terakhir ini sejumlah warga di Dukuh Kayunan Barat masuk rumah sakit akibat penyakit DB. Ia mencatat sedikitnya sudah ada delapan warga yang terserang DB. Bahkan, tiga di antaranya masih satu keluarga. 

"Secara beruntun warga di sini ke luar masuk rumah sakit karena DB. Beberapa di antaranya sudah diperiksa lab dan dinyatakan positif DB,"sebutnya.
Disebutkan, beberapa warga yang terindikasi DB maupun positif DB di antaranya Aldi Gunawan, Pais Alqorni, Berlian Putri, H Puji Effendi, Safina Nur Lidia, Dea Nova Fatima Diva, Ratna Ayu Ningsih, dan Arum Dewi Rusmala.(Ros-Nk)


Tidak ada komentar

Tanggapan Anda Tentang Berita Ini ?

Diberdayakan oleh Blogger.