Main Petasan, Tangan Siswa SMP Luka Parah


BOJONG - Himbauan agar dirumah saja ternyata tidak berlaku bagi anak anak. Di tengah pandemi Covid-19, tradisi menyalakan petasan masih saja dilakukan oleh sebagian kecil masyarakat. Meski sudah tau jika bermain petasan bisa membahayakan diri sendiri dan orang lain.

Seperti yang terjadi pada seorang pelajar kelas 2 SMP berinisial FP (14), warga Desa Randumuktiwaren RT 20 RW 05, Kecamatan Bojong, Kabupaten Pekalongan. Ia terpaksa menerima jahitan di tangan kananya karena bermain petasan, Selasa (28/4/2020) sekira pukul 06.30 Wib.

Kapolsek Bojong AKP Suhadi membenarkan adanya seorang anak yang mengami luka parah ditangan akibat terkena petasan. Namun kejadian tersebut tidak dilaporkan ke Polsek Bojong.

"Tidak ada laporan ke kami. Kami menelusuri berdasarkan postingan di facebook," tegasnya.

Dikatakan, kejadian bermula ketika setelah sholat subuh, Korban bersama teman-temannya akan meledakan petasan yang di buat sendiri.

"Saat itu petasan yang dinyalakan oleh korban ditaruh di atas pohon untuk diledakkan. Pada saat dinyalakan, petasan tidak meledak, kemudian korban mengambil dan dipegang untuk dinyalakan kembali. Akan tetapi pada saat diambil ternyata api masih menyala dan meledak di tangan korban hingga mengakibatkan tangan kananya mengalami luka robek," lanjut Suhadi.

Menurutnya, ledakan terjadi sekitar pukul 07.00 WIB. Saat itu korban berteriak kesakitan dan meminta tolong. Warga sekitar pun menolong dan membawa korban ke Puskesmas Sragi namun tidak sanggup menangani luka parah yang diderita korban kemudian disarankan agar dirujuk ke RSUD Kajen.

Sementara itu, Kabid Pelayanan Medis RSUD Kajen dr Imam Prasetyo, mengatakan, kondisi pasien sekarang bagus dan stabil.

"Setelah mendapat jahitan, Pasien hanya mengeluh bekas operasi masih sakit, namun kondisinya bagus dan stabil," kata Imam. (Nk)

Tidak ada komentar

Tanggapan Anda Tentang Berita Ini ?

Diberdayakan oleh Blogger.