Cerita Kepala DPU TARU Kota Santri Sembuh Dari Corona


KAJEN - Kepala DPU Taru Kabupaten Pekalongan,Bambang Irianto dan istrinya telah dinyatakan sembuh dari virus corona,dalam konferensi persnya di Posko Gugus Tugas Covid-19 di Kabupaten pekalongan,ia menyatakan sangat bersyukur sudah diberikan kesembuhan oleh Allah SWT.Rabu (06/05/2020).

"Saya berterimakasih kepada tim medis RSUD Kraton...jajaran perawatnya yang sudah merawat saya dan istri saya.Perawatan  di RSUD Kraton sangat luar biasa,mereka sangat disiplin,tekun dan tidak pernah marah,bahkan mereka selalu menawari saya apabila mau mandi air panas.Dengan menggunakan baju APD mereka sangat cekatan,"ungkapnya.

Dikatakan,total pihaknya menjalani perawatan di RSUD Kraton sebanyak 19 hari.dan dinyatakan sembuh pada senin kemarin (04/05/2020).

"Saya mengikuti rekomendasi dokter,saya tidak mau pulang hanya karena saya ingin pulang dan saya tidak akan disini kalau dokter menyuruh saya pulang hanya karena saya ingin disini.Alhamdulillah kemudian saya dipulangkan...dokter berkata begini 'pak bambang sekarang sudah tidak usah berfikir positif atau negatif...nanti dirumah bapak akan lebih nyaman',dan ternyata dirumah memang benar...tensi saya yang biasanya di RSUD 150,dirumah 130 dan normal,"ujarnya.

Kemudian,ia juga selalu makan dengan semangat makanan apapun yang disediakan oleh rumah sakit,ditambah madu dan buah pisang.

"Saya memakan apapun yang diberikan,semuanya.Saya hanya menambahkan pisang...jadi selama 19 hari di RS saya habis 6 cengkeh pisang ambon,ditambah madu,"katanya.

Disebutkan,yang lebih membuatnya bersyukur lagi,anaknya yang dirumah dan mengurusi makan 3 anggota keluarganya yang dinyatakan positif (Pak bambang,istrinya dan 1 anaknya),ternyata tidak tertular dan tetap positif.

"Anak yang mendampingi saya,ibunya dan kakaknya,mengurusi makan kami alhamdulillah tetap negatif (tidak tertular).catatannya adalah kami tidak saling bersinggungan.Jadi dirumah saya kamarnya ada 4...masing-masing kamar ada kamar mandinya.Pertama yang sehat ambil makan dulu baru kami,jadi yang positif keluar hanya buat ambil makan selain itu kami juga keluar untuk berjemur,"tuturnya.

Pihaknya berpesan,memang kesembuhan dari Allah namun yang mengetahui ikhtiarnya adalah dokter,sehingga mematuhi anjuran dokter adalah yang terbaik apabila ingin sembuh.

"Kemudian yang paling penting jangan stres,karena pengalaman saya yang membuat drop adalah psikologis.saya menikmati kesendirian di RS itu karena saya punya tanggungjawab sama keluarga kalau saya stres keluarga saya akan lebih stres.Tagline keluarga saya adalah sabar,ikhlas dan tawakal tanpa batas.karena menurut saya sakit ini bukan aib."

Ditambahkan,apabila bosan diruang isolasi ia membaca buku-buku islam,dan selama 19 hari di RS telah menghabiskan 4 buku.

"Yang terakhir saya titip,agar masyarakat bisa di edukasi.....ketakutan itu boleh tapi jangan semakin menekan pada korban,tidak ada orang yang minta sakit.Alhamdulillah didesa kami aman dan kami disiplin mengisolasi diri.Atas do'a panjenengan semua kami bisa sembuh dan anak saya yang sehat bisa tetap negatif.Wabil khusus untuk Bupati,wakil Bupati dan bu Sekda ...saya ucapkan terimakasih yang tidak henti-hentinya mensuport kami,"tandasnya.(Ros-Nk)

Tidak ada komentar

Tanggapan Anda Tentang Berita Ini ?

Diberdayakan oleh Blogger.