Program Hibah Air Minum Kota Ringankan Pelanggan Baru

 



KAJEN - Perumda Air Minum Tirta Kajen Kabupaten Pekalongan membuat beberapa program untuk pengembangan cakupan pelayanan yang diantaranya adalah Hibah Air Minum Kota (HAMK). Hal itu disampaikan Direktur Perumda Air Minum Tirta Kajen Nur Wachid kepada awak media, Kamis (28-01-2021).

Ia menuturkan, untuk tahun 2021 pada akhir 2020 lalu pihaknya sudah mengajukan keikutsertaan program HAMK sebanyak 2000 calon sambungan rumah.

"Atas juknis-nya, karena yang kita ajukan 2000, maka harus ada cadangan 5%. Sehingga by name by adress yang kita kirim ke kementerian PUPR sejumlah 2100. Hari ini, praktis kita menunggu ID-base-nya turun, kemudian nanti dilanjutkan dengan verifikasi lapangan dan pekerjaan-pekerjaan teknisnya," ujar Nur Wachid.

Sedangkan Apabila masyarakat masih menginginkan atau berkeinginan untuk mengikuti program tersebut, sepanjang memenuhi syarat, praktis tahun ini nanti di kuartal terkahir baru bisa mengikuti.

"Sepanjang memenuhi syarat, baik syarat teknis dari kecukupan airnya maupun syarat-syarat teknis yang lain, Baru nanti kita usulkan untuk tahun 2022," jelasnya.

Untuk program HAMK syaratnya cukup mudah. Syarat utamanya adalah Listrik tidak boleh lebih dari 1300. Syarat teknis kedua adalah, PDAM memiliki idol.

"Jadi, kami harus memiliki idol capacity, harus punya air. Jadi daerah yang bisa kita support airnya, maka sepanjang itu ada jaringan dan sebagainya, bisa melakukan itu. Selain itu harus tidak boleh rumah niaga. Artinya bukan pabrik atau industri kecil, jadi rumah tangga biasa. Kalau itu sudah terpenuhi semuanya, kemudian lolos di verifikasi base line, baru nanti akan diminta untuk melakukan pendaftaran," tandasnya.

Sedangkan terkait pembayaran, ada keringanan di bandingkan dengan yang reguler.

"Kita cukup ringan. Jadi tahun ini kita untuk reguler 1.650.000 rupiah, warga yang by name by adress yang terdaftar di ID base line, yang lolos itu, ataupun yang lolos ID Base line yang kami kirim ke PUPR, hanya bayar 500 ribu rupiah. Praktis ada keringanan 1.150.000 rupiah," jelas Nur Wachid.

Saat disinggung mengenai target sambungan rumah (SR) tahun 2021, Ia menegaskan jika pada tahun 2020 kurang lebih 20.400-an.

"Untuk SR kita di tahun 2020 ini secara jumlah adalah kurang lebih 20.400-an. Tetapi yang sudah menjadi rekening, 19.900 sekian. Memang ada selisih. Selisih itu sedang dalam proses verifikasi yang limpahan dari DAK-nya perkim. Tetapi secara teknisnya mereka sudah ngalir. Tinggal nanti dibaca kemudian jadi rekening," imbuhnya.

Target tahun 2022, 3500. Untuk target reguler Januari sampai Desember, 1000. Kemudian target dari MBR 2100. Sehingga 3100. Ditambah dari DAK dan pendampingan DAK dan APBD sekitar 400-an, sehingga target total 3500.

"Insyaallah akan bisa kita capai, nanti total diakhir tahun jadi sekitar 24.000," pungkasnya.(Nk)

Tidak ada komentar

Tanggapan Anda Tentang Berita Ini ?

Diberdayakan oleh Blogger.