Fadia Arafiq : "Perempuan itu Diciptakan Bukan Hanya di Dapur Tapi Juga Bisa Berkarya"

Mengenal Lebih Dekat Bupati Pekalongan, Fadia Arafiq.

Perempuan dikatakan memiliki rasa empati yang lebih tinggi. Mereka kaum hawa lebih mudah tersentuh manakala melihat orang lain kesusahan atau menderita, sehingga ada rasa keinginan untuk menolong meskipun orang tersebut tidak memiliki hubungan ikatan apa-apa. Begitupun dengan Fadia Arafiq, Bupati terpilih pada Pilkada Kabupaten Pekalongan tahun 2020.  Alasannya terjun ke dunia politik karena ia menyakini, jalur politik merupakan salah satu cara pengabdian terhadap masyarakat yang tepat bagi dirinya.

"Sekitar kurang lebih 12 tahun yang lalu, saya pernah bermimpi, andaikan kita jadi orang yang punya kekuasaan, kita bisa memberikan pendapat, masukan ke pemerintah, pasti saya bisa nolong orang banyak ya, awalnya begitu. Bermimpi dari saya bisa nolong orang banyak itulah saya masuk di partai politik Golkar dari DKI, terus setelah itu mencalonkan diri sebagai wakil bupati beserta Pak Antono. Pada saat jadi wakil bupati saya lebih banyak terjunnya ke masyarakat aja."

Sempat menjadi Wakil Bupati Pekalongan periode 2011 - 2016 membuat Fadia makin memahami harapan dan keinginan masyarakat Kabupaten Pekalongan, diantaranya adalah perbaikan infrastruktur yang merata. Banyak jalan-jalan di wilayah Kota Santri ini kurang layak untuk dilalui. Padahal kalau jalannya alus rejeki mulus, kata Fadia yang kini tengah menuntaskan pendidikan S3 di UNTAG Semarang.

Lebih lanjut wanita penyuka gemblong dan klepon tersebut menuturkan, era kepemimpinannya bersama Riswadi tidak ingin muluk-muluk programnya, supaya anggaran yang ada lebih terfokus, sehingga jelas dan nyata hasilnya. Selain infrastruktur, sektor lainnya yaitu mengenai pendidikan serta kesehatan yang akan digratiskan. itulah tiga bidang yang menjadi target utama.

"Kalau uang kita pecah kemana-mana malah nggak jelas hasilnya. Jadi saya fokus untuk kesehatan gratis masyarakat, terus pendidikan gratis sampai SMA dan juga jalannya alus rejekinya mulus. Saya fokus di tiga itu . Karena jalan di Kabupaten Pekalongan ini banyak mencelakakan orang, ancur dimana-mana. Kita harus kerja cepat, kerja nyata dan juga kerja hebat.  Harus membuktikan ke masyarakat Kabupaten Pekalongan, bahwa mereka mempercayakan dengan saya dan Pak Riswadi, mempercayakan dengan orang yang tidak salah."
mengenal-lebih-dekat-bupati-pekalongan-fadia-arafiq


Mewujudkan Kabupaten Pekalongan yang  SETARA (Sejahtera, Adil dan Merata) butuh ekstra tenaga dan pikiran, apalagi pada situasi seperti saat ini, dimana kita sedang dihadapkan pada pandemi Covid-19 yang belum jelas kapan berakhirnya. Disatu sisi pembatasan aktifitas masyarakat harus dilakukan, guna memutus mata rantai penyebaran. Namun disisi lainnya, larangan dan pembatasan itu sangat berdampak pada perekonomian masyarakat yang semakin melemah. 

Menurut wanita yang juga memiliki usaha restoran dan garmen tersebut mengungkapkan, mencegah penyebaran Covid-19 memang harus dilakukan, akan tetapi menjaga roda perekonomian masyarakat supaya tidak terpuruk juga perlu dipikirkan. Yang terpenting jangan pantang menyerah, terus berusaha agar kita bisa bersama-sama dapat keluar dari masa-masa sulit seperti saat ini.

"Covid ini kan bukannya kiamat buat kita. Kehidupan harus tetep berjalan. Karena kalau kita memberikan larangan-larangan yang terlalu ketat berlebihan, ekonomi akan ancur. Jadi saya berharapnya yang namanya acara mungkin masih tetep berjalan tapi ikuti protokol kesehatan. Orang berdagang juga tetep bisa berjualan tapi ikuti protokol kesehatan, kan gitu. Jadi semuanya biar berjalan. Karena kalau terlalu ketat ini itu ancur ekonominya. Saya sebagai pemimpin akan sedih apabila melihat masyarakat saya itu tambah terpuruk dan hancur."
mengenal-lebih-dekat-bupati-pekalongan-fadia-arafiq
Begitulah sosok Fadia Arafiq, selalu tergelitik  empatinya manakala melihat kondisi masyarakat tidak sedang baik-baik saja. Sebagai lulusan Sarjana Ekonomi dan Magister Manajemen, ia akan mencurahkan segenap kemampuan yang dimilikinya untuk  kesejahteraan masyarakat, meskipun konsekuensinya harus mengorbankan waktu untuk keluarga tercinta.

Untungnya, wanita yang masih menjabat sebagai Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Pekalongan dan Ketua KNPI Jawa Tengah tersebut, dikelilingi  keluarga yang selalu mendukung kiprahnya. Meski begitu Fadia tidak pernah lupa terhadap kodrat dan tanggung jawab sebagai ibu rumah tangga. Apalagi menurutnya, setinggi apapun karir dan jabatan yang diraih perempuan, toh pada akhirnya ia tetaplah seorang istri bagi suaminya, dan seorang ibu bagi anak-anaknya. 

"Alhamdulillah suami saya sangat mendukung luar biasa. Keluarga saya, adik kakak saya, orang tua saya sangat mendukung. Karena politik atau apapun kalau niatnya baik itu pasti didukung. Yang penting kita tahu batasan-batasan kan. Sehebat apapun bupati tetaplah Istri, ibunya anak-anak dan juga tetaplah anak dari orang tua saya. Landasan agama yang kuat itu saya terapkan dalam hidup saya."
mengenal-lebih-dekat-bupati-pekalongan-fadia-arafiq
Fadia Arafiq adalah satu dari sekian wanita di Indonesia yang dapat mengejawantahkan cita-cita Kartini. Bahwa kiprah seorang wanita tidak hanya sekedar didapur semata, akan tetapi wanita juga bisa dan memiliki hak serta kesempatan yang sama untuk berkarya, mengabdikan diri bagi kemaslahatan masyarakat. 

"Perempuan itu lebih pakai hati, lebih pakai perasaan sehingga apapun yang dilakukan masih memikirkan orang banyak. Jadi ini adalah kelebihan untuk perempuan dan saya pikir untuk perempuan kita harus semangat bahwa semuanya bisa. Perempuan itu diciptakan bukan hanya di dapur tapi juga bisa berkarya."


Penulis : Sigitbram | Reporter : Nuke Shavila | Editor : Tiwi Maharani

Tidak ada komentar

Tanggapan Anda Tentang Berita Ini ?

Diberdayakan oleh Blogger.