Kasus Pencemaran Nama Baik Terhadap Wakil Ketua DPRD, Pelaku Meminta Maaf


KFM PEKALONGAN, KAJEN - Buntut dari kasus pencemaran nama baik terhadap Wakil Ketua DPRD Kabupaten Pekalongan Sumar Rosul, ahirnya berujung damai. Pelaku mengaku cuitannya di Facebook terkait Sumar melakukan tabrak lari itu tidak benar. 

Pelaku adalah Saefudin (19), Warga Desa Pacar Kecamatan Tirto. Dengan didampingi Bapaknya, Ia akhirnya meminta maaf kepada Sumar di Polres Pekalongan, Kamis (13/10. Berawal pada 21 September 2022 lalu dirinya membuat unggahan di facebook yang membawa-bawa nama Sumar. 

Unggahan itu di bagikan ke beberapa grup facebook. Sumar Rosul kaget ketika unggahan itu sampai ke padanya. Bahkan yang komen sudah ribuan. Hari itu posisi sedang berada di Semarang. Sumar mencoba menanyakan kabar itu ke sopir pribadinya di rumah.

"Dua sopir pribadi saya malah kaget juga. Bingung dengan apa yang saya tanyakan. Mereka  bilang tidak kecelakaan, aman-aman saja," jelasnya.  

Sumar yang merasa nama baiknya tercemar akhirnya langsung mengadu ke Polres Pekalongan. Setelah melakukan penelusuran ahirnya ketemulah sang pelaku. Saefudin sudah dimintai keterangan. Ia mengaku dirinya khilaf. 

"Motifnya membuat cuitan itu karena ada wacana normalisasi saluran drainase Desa Pacar. Rumahnya yang berdiri di atas saluran tersebut, terancam dibongkar," kata Sumar. 




Sumar Rosul menceritakan, beberapa hari sebelum kabar itu mencuat ke medsos, memang pernah melakukan sosialiasi ke warga Desa Pacar. Ia datang selaku Wakil Ketua DPRD. Saefudin yang mendengar rencana normalisasi itu lantas emosi kemudian berinisiatif membuat unggahan di facobook.

"Mas Saefudin ini tidak hadir saat sosialiasi. Yang hadir orang tuanya. Dan Bapaknyapun memahami itu. Semua yang hadir sudah sepakat. Mungkin pelaku hanya tau yang datang di acara itu saya, " kata Sumar. 

Sumar yang awalnya emosi, akhirnya memaafkan Saefudin. Namun ia meminta Saefudin segera membuat video atau unggahan klarifikasi dan permintaan maaf di media sosial.

"Kalau itu sudah diunggah, aduan langsung saya cabut. Secara pribadi saya sudah memaafkan," tuturnya ramah. 

Sementara itu Saefudin bersedia melakukan permintaan Sumar. Pemuda ini mengaku khilaf menyebarkan berita bohong itu. Ia mengklarifikasi, apa yang ia tulis di Facebook itu sama sekali tak terjadi. 

"Iya, itu saya khilaf. Saya meminta maaf kepada Pak Sumar Rosul dan semua orang atas ulah saya itu. Saya janji tidak akan mengulangi," ucapnya.




Tidak ada komentar

Tanggapan Anda Tentang Berita Ini ?

Diberdayakan oleh Blogger.