Idap Gangguan Jiwa, Khotimah Gantung Diri





KFM PEKALONGAN, KAJEN - Idap gangguan kejiwaan, Khotimah Tunil Hayati (26) warga Desa Gondang, Kecamatan Wonopringgo Kabupaten Pekalongan nekat mengakhiri hidup dengan cara gantung diri di dalam rumahnya, Rabu (19/10) sekira pukul 16.00 WIB.


Kapolsek Wonopringgo AKP Mustadi mengatakan, pihaknya mendapatkan laporan dari masyarakat tentang adanya orang yang gantung diri.


"Waktu ditemukan, korban sudah dalam keadaan meninggal dunia di ruang tengah rumahnya," kata Mustadi.


Korban ditemukan pertama kali oleh adiknya Dewi Ratna Sari (17) yang saat itu baru pulang kerja.


"Melihat kakaknya gantung diri, adiknya langsung minta bantuan tetangga untuk memotong slendang yang digunakan untuk gantung diri oleh kakaknya," jelasnya.


Selanjutnya, warga langsung melaporkan ke RT dan  Polsek Wonopringgo.


"Tim INAFIS dari Polres Pekalongan langsung melakukan olah TKP di lokasi. Dari hasil pemeriksaan, tidak ada tanda-tanda kekerasan dan ini murni gantung diri," tegas Mustadi.


Ia menambahkan, dari keterangan keluarga bahwa korban ini mengalami gangguan jiwa. Hal ini, berdasarkan adanya surat dari rumah sakit jiwa yang ada di Semarang.


"Ada surat keterangan, bahwa korban pernah dirawat di rumah sakit jiwa yang ada di Semarang selama 2 kali, terakhir itu pada bulan puasa ramadhan kemarin," ucapnya.


Sementara itu, Diah Ratna Sari (22) tetangga korban menceritakan, kejadian sekitar pukul 16.00 WIB. Ia yang tengah berada didalam rumah, dikejutkan dengan suara minta tolong dari adik korban. 


"Saya syok mendengar cerita kalau kakaknya gantung diri. Saya awalnya tidak begitu percaya, setelah dilihat ternyata benar," ungkapnya.


Lantas, ia langsung mengevakuasi korban.


"Saya tidak tahu, apakah itu baru atau sudah lama gantung diri. Intinya, saya menolong sebisa mungkin, apakah masih bisa diselamatkan atau tidak. Akan tetapi, selendang itu melilit leher korban sangat kencang sekali."


"Sehingga minta tolong bapak-bapak yang ada di rumah sekitar untuk memotong slendang tersebut," imbuhnya.


Setelah berhasil melepas slendang, korban ternyata sudah meninggal dunia.


Dikatakan, korban ini juga pernah dirawat di rumah sakit jiwa di Semarang 


"Memang dulu korban pernah dibawa ke rumah sakit jiwa di Semarang. Setahu saya dua kali," pungkasnya.



Penulis: Nuke

Tidak ada komentar

Tanggapan Anda Tentang Berita Ini ?

Diberdayakan oleh Blogger.