Tragis, Bocah di Pekalongan Koma Usai Diduga Digigit Ular Weling Saat Tidur


KFM PEKALONGAN, KAJEN – Seorang bocah berusia 12 tahun asal Desa Bukur, Kecamatan Bojong, Kabupaten Pekalongan, mengalami kondisi kritis dan koma lebih dari sepekan setelah diduga digigit ular weling saat tidur di kamarnya.

Korban bernama Rafa Ramadhani, pelajar kelas 5 SD, kini dirawat intensif di ruang ICU RSI PKU Muhammadiyah Pekajangan, Kabupaten Pekalongan, dan bergantung pada alat bantu napas sejak pertama kali masuk rumah sakit pada 16 Juni 2025.

  “Saat masuk, pasien sudah dalam keadaan tidak sadarkan diri dan langsung kami tempatkan di ICU,” ujar dr Maria Ulfa, Asisten Manajer Pelayanan Medis RSI Pekajangan.

Menurut keterangan keluarga, gigitan ular menyebabkan Rafa kejang-kejang hingga akhirnya kehilangan kesadaran. Gejala yang muncul mengarah pada keracunan neurotoksin, meski tidak ditemukan luka bengkak atau memar yang mencolok.

Baca juga: Khitanan Massal di Kajen: 100 Anak Tersenyum, Tak Ada yang Menangis Berkat Metode Super Ring

  “Kemungkinan racun langsung menyerang sistem sarafnya. Ini sesuai dengan gejala dan keterangan dari keluarga,” jelas dr Maria.

Pihak RSI Pekajangan telah memberikan antivenom jenis neuropolyvalent, setelah berkonsultasi dengan Dr dr Tri Maharani, satu-satunya dokter spesialis toksinologi ular berbisa di Indonesia. Upaya ini didukung penuh oleh Dinkes Jawa Tengah dan DKI Jakarta.

  “Kami berharap proses pemulihan dapat berjalan optimal dan tanpa komplikasi lanjutan,” tambahnya.

Sementara itu, kakek Rafa, Datur (56), menjelaskan awal kejadian saat cucunya tidur dan diduga digigit ular sekitar pukul 04.00 WIB. Awalnya Rafa dibawa ke mantri desa dan kemudian ke RSUD Kajen, di mana ia sempat mendapat perawatan awal dan diperbolehkan pulang.

Namun, saat perjalanan pulang, kondisi Rafa memburuk. Ia kejang-kejang hingga akhirnya dibawa ke RSI Pekajangan, tempat ia langsung masuk ICU.

Baca juga: Tangis Malam Itu Menguak Keajaiban, Bayi Perempuan Ditemukan di Warung Angkringan Karangdadap

  “Sudah seminggu tidak sadar. Saya sangat menyesal, tapi ya mau bagaimana lagi, yang penting sekarang bisa sembuh,” tutur Datur dengan mata berkaca-kaca.

Ayah Rafa, Suwondho, mengaku melihat langsung ular berwarna hitam putih yang diduga ular weling, jenis ular berbisa tinggi.

Dari pihak RSUD Kajen, Kepala Bidang Keperawatan, Dwi Harto, memastikan penanganan awal sudah dilakukan sesuai SOP.

  “Pasien masih dalam kondisi sadar penuh saat pulang, dan telah diberi arahan agar segera kembali ke IGD jika muncul gejala yang memburuk,” tegasnya.

Tragedi ini menyedot perhatian publik. Pihak RSI Pekajangan mengajak masyarakat mendoakan kesembuhan Rafa dan terus meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bahaya ular di lingkungan rumah, khususnya saat musim hujan.

Tidak ada komentar

Tanggapan Anda Tentang Berita Ini ?

Diberdayakan oleh Blogger.