Air Mata dan Kehormatan di Bawah Gapura Pedang Pora: Simbol Persaudaraan dalam Pergantian Kapolres Pekalongan
KFM PEKALONGAN, KAJEN – Haru biru menyelimuti halaman Mapolres Pekalongan, Rabu (30/7/2025), saat prosesi Tradisi Pedang Pora digelar dalam rangka menyambut Kapolres baru dan melepas pemimpin lama yang akan mengemban amanah baru. Momen yang sarat simbolik ini tak hanya menandai peralihan jabatan, namun juga memperlihatkan kuatnya ikatan batin dan loyalitas di tubuh Polres Pekalongan.
AKBP Rachmad C. Yusuf, S.I.K., M.Si. resmi menjabat sebagai Kapolres Pekalongan menggantikan AKBP Doni Prakoso Widamanto, S.I.K., yang kini diamanahi jabatan baru sebagai Wakil Direktur Lalu Lintas Polda Jawa Timur. Tradisi Pedang Pora, sebuah seremoni penuh makna menjadi saksi dari peristiwa ini.
Kedatangan AKBP Rachmad bersama Ketua Bhayangkari Cabang Pekalongan disambut secara resmi oleh Wakapolres Pekalongan Kompol Muhammad Nurkholis, S.H. Sambutan hangat itu ditandai dengan pengalungan bunga di pintu gerbang Mapolres, dilanjutkan dengan langkah-langkah penuh hormat melewati barisan perwira yang membentuk gapura pedang, sebuah bentuk penghormatan tertinggi dalam tradisi kepolisian.
Di tengah momen penuh khidmat itu, suasana berubah menjadi haru saat AKBP Doni menyerahkan kunci Mako sebagai simbol berakhirnya masa kepemimpinannya. Dengan suara bergetar dan mata berkaca-kaca, ia menyampaikan pesan perpisahan yang menyentuh.
“Selama menjabat di sini, saya merasakan kebersamaan yang luar biasa dengan seluruh anggota. Terima kasih atas dukungan dan dedikasi kalian. Saya percaya di bawah kepemimpinan AKBP Rachmad, Polres Pekalongan akan semakin maju,” ungkapnya.
AKBP Rachmad dalam sambutannya tak kalah menyentuh. Ia menegaskan bahwa jabatan yang diembannya bukan sekadar tugas administratif, melainkan amanah untuk menjaga dan memperkuat kepercayaan publik.
Baca juga: Tangis Malam Itu Menguak Keajaiban, Bayi Perempuan Ditemukan di Warung Angkringan Karangdadap
“Ini bukan hanya pergantian jabatan, tetapi amanah yang harus saya jalankan. Saya akan meneruskan kebaikan yang sudah dibangun pendahulu saya, mempererat sinergi, dan bersama-sama menjaga kamtibmas demi masyarakat Kabupaten Pekalongan,” ujarnya.
Usai prosesi utama, laporan kesatuan dilakukan di aula Mapolres Pekalongan. Dalam suasana penuh keakraban, seluruh anggota menyampaikan salam hormat dan doa terbaik bagi kedua perwira yang kini menapaki babak baru dalam karier mereka.
Tradisi Pedang Pora kali ini menjadi lebih dari sekadar upacara formal. Ia menjadi peneguh nilai-nilai kehormatan, solidaritas, dan keberlanjutan dalam institusi Polri. Sebuah momen yang menunjukkan bahwa dalam setiap perpisahan, ada semangat baru yang lahir untuk melanjutkan pengabdian kepada bangsa dan masyarakat.
Komentar Anda