Fenomena Awan Arcus di Pekalongan Jadi Perbincangan Masyarakat

KFM PEKALONGAN, KAJEN - Masyarakat Pekalongan, Jawa Tengah pada sabtu (3/4/2021) pagi disuguhi fenomena awan yang berbentuk mirip gelombang tsunami. Warga sempat mengambil gambar awan tersebut dan mempostingnya di media sosial, hingga menjadi perbincangan.

Fenomena awan berbentuk seperti gelombang tsunami itu terjadi sekira pukul 08.00 WIB dengan durasi kurang lebih 30 menit. Awan bergerak disertai angin kencang. Mungkin ada yang beranggapan hal itu merupakan pertanda akan terjadi gempa atau bencana alam lainnya.

Namun, apakah hal tersebut benar ?

Prakirawan cuaca Stasiun Meteorologi Tegal, Sayful Amri menjelaskan, fenomena alam awan yang terjadi di Pekalongan itu bernama awan Arcus. Tidak ada kaitannya dengan pertanda gempa bumi dan tsunami atau hal-hal mistis, tetapi murni karena adanya dinamika atmosfer tertentu.

Fenomena awan Arcus terbentuk sebagai hasil dari ketidakstabilan atmosfer disepanjang pertemuan massa udara yang lebih dingin dengan massa udara yang lebih hangat serta lembab sehingga membentuk tipe awan yang memiliki pola pembentukan horizontal memanjang.

Kondisi tersebut dapat terjadi salah satunya karena adanya fenomena angin laut dalam skala yang luas mendorong massa udara ke arah daratan. Fenomena awan Arcus dapat menimbulkan angin kencang dan hujan lebat yang dapat disertai kilat atau petir di sekitar pertumbuhan awan.

Awan ini relatif jarang terjadi, namun di wilayah seperti Makasar, Pangkalan bun, dan Meulaboh sudah beberapa kali terjadi fenomena tersebut.

Tidak perlu panik dengan fenomena tersebut. Namun demikian tetap waspada terhadap potensi kondisi cuaca buruk. Bagi masyarakat yang ingin update atau memantau perkembangan info cuaca dari BMKG melalui aplikasi android atau IOS, info BMKG. Bisa juga melalui website www.bmkg.go.id. atau www.signature.bmkg.go.id.

Penulis : Sigitbram
Editor : Tiwi Maharani
Berita Pekalongan dan sekitarnya dapat anda dengarkan melalui 103.1 Radio Kfm | Sakpore Dangdute, Pas Infone.

 

2 komentar:

Tanggapan Anda Tentang Berita Ini ?

Diberdayakan oleh Blogger.