Yakin Bisa Hidup Kembali, Keluarga ini Simpan Mayat Anaknya Hingga Berbulan-bulan

KFM PEKALONGAN, PEMALANG - Warga Desa Plakaran, Kecamatan Moga, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, dihebohkan adanya keluarga yang menyimpan mayat anak perempuan didalam rumah, padahal jenazah tersebut sudah meninggal selama berbulan-bulan. Peristiwa itu terjadi di Dukuh Sukatapa RT 020 RW 003 Desa Plakaran, Kecamatan Moga, Pemalang dan baru diketahui warga dan Forkomincam Moga pada hari Minggu sore (09/01/2022). 

Menurut keterangan Kapolsek Moga, AKP Dibyo Suryanto, saat ditemui di Mapolsek Moga, Selasa (11/01/2022), membenarkan adanya informasi laporan dari warga terkait dengan keluarga yang menyimpan jasad anaknya. 

“ Kami telah menerima laporan dari kepala Desa Plakaran, pada hari Minggu kemarin, bahwa adanya keluarga yang menyimpan jenazah anaknya di dalam rumah, karena warga tidak ada yang berani ke rumah tersebut, kami Muspika mendatangi rumah tersebut dengan didampingi RT dan tokoh agama serta tokoh masyarakat setempat untuk memastikan adanya peristiwa tersebut.” 

“Kita langsung melakukan pengecekan terhadap jasad yang disimpan didalam rumah. Kami juga melibatkan tim medis dan saat dilakukan pengecekan, memang benar ada warga yang meninggal yang masih disimpan di salah satu kamar rumah. Pada saat tim medis mengecek jasad tersebut dan informasi dari medis memastikan korban sudah meninggal dunia sejak beberapa bulan lalu,” kata Dibyo. 

Diketahui bahwa Korban bernama Saskia Anggina Ramadani (14), pelajar SMP Kelas 1. Kapolsek menjelaskan, jenazah yang disimpan tersebut merupakan jasad dari Saskia Anggina Ramadani (14). Petugas sempat bernegosiasi dengan pihak keluarga terkait permintaan warga yang menginginkan jenazah Saskia untuk dimakamkan secara Syariat Islam. Negosiasi dari Muspika dan keluarga sempat berjalan alot, karena pihak keluarga menyakini bahwa jasad Saskia masih bisa hidup kembali. 

Hal senada juga dikatakan Ustaz Zaenuri yang sempat ikut bernegoisasi dengan keluarga. Menurut Zaenuri dirinya bersama Muspika bernegosiasi cukup lama dengan pihak keluarga agar jenazah segera dimakamkan. 

“ Ya cukup lama dalam negosiasi dan serta menyadarkan pada pihak keluarga bahwa Saskia Anggina Ramadani sudah meninggal. Ya sekitar 15 menitan. Saya juga menjelaskan perlakuan sebagai umat Islam pada jasad untuk segera dimakamkan sebagaimana mestinya. Alhamdulillah, akhirnya pihak keluarga mau melakukanya,” ucap Ustaz Zaenuri. 

Jasad korban kemudian diberlakukan sebagaimana mestinya oleh warga dan muspika dan minggu malam langsung dimakamkan di tempat pemakaman keluarga yang berada di samping rumah. 

Lebih lanjut ditambahkan oleh Camat Moga, Umroni, bahwa keluarga yang bersangkutan diduga karena menganut aliran tertentu. 

“Ya memang ada, keluarga yang menyimpan jasad anaknya yang sudah meninggal, dan keluarga tersebut menganut aliran tertentu yang meyakini anaknya tersebut belum meninggal," kata Umroni. 

Dari rekap medis, bahwa anak yang bersangkutan mengalami sakit TB Paru enam bulan lalu setelah itu meninggal. Dengan adanya temuan kasus itu, pihaknya kini akan terus melakukan pemantauan dan pembinaan pada warga-warga yang masih menganut aliran tertentu. 


Penulis : Nuke Shavila | Editor : Tiwi Maharani | Berita Pekalongan bisa didengar melalui 103.1 Radio Kfm | Sakpore Dangdute Pas Infone

Tidak ada komentar

Tanggapan Anda Tentang Berita Ini ?

Diberdayakan oleh Blogger.