899 Warga Kabupaten Pekalongan Mengungsi Karena Banjir, Ini Solusi Bupati Fadia Arafiq

bupati pekalongan fadia arafiq


KFM PEKALONGAN, KAJEN - Dua hari telah berlalu namun banjir masih menggenang di wilayah utara Kabupaten Pekalongan. Ketinggian air hingga saat ini antara 10 cm sampai dengan 1 meter. Akibatnya sebanyak 899 warga mengungsi di enam titik yakni Masjid PT Dupantex Tirto, Masjid Nur Khasan Desa Pacar, Tirto, Musala Al Ikhwan Desa Pacar, Masjid Darussalam dan MIS Samborejo, Kecamatan Tirto, dan pabrik Lokatex Siwalan.

Merasa prihatin dengan kondisi itu, Bupati Pekalongan Fadia Arafiq meninjau lokasi banjir di Desa Pacar, dapur umum, dan lokasi pengungsian di Masjid Al Huda Dupantex Tirto.

"Setiap tahun memang Kabupaten Pekalongan langganan banjir. Apalagi Pekalongan PR rob nya masih tinggi," kata Bupati Fadia, Minggu (1/1/2023).

Tak ingin wilayahnya terus-terusan dikepung banjir, Bupati Fadia sudah merencanakan untuk menambah dan memperbesar pompa banjir di Kecamatan Tirto. Dikarenakan anggaran yang sangat besar, dibutuhkan bantuan dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah maupun Pemerintah Pusat.

"Itu yang akan kami lakukan tahun ini. Memang anggarannya butuh besar. Karena, itu kalau cuma dari kami mungkin sulit, harus melibatkan dari pusat maupun provinsi," tuturnya.

Bupati Fadia menambahkan, hingga saat ini sudah ada ratusan jiwa yang mengungsi akibat banjir. Untuk itu Ia pun meminta kepada BPBD, Dinsos, dan Dinkes untuk selalu standby di tempat pengungsian. 

Baca Juga :
Akhir Tahun 2022 Ribuan Rumah Warga Kabupaten Pekalongan Terendam Banjir

"Pemkab Pekalongan akan mem-backup pengungsi dan akan kami perhatikan," ujar Bupati.

Fadia berharap, bagi warga yang masih bertahan dirumah, hendaknya tetap waspada. Jika masih ada lansia maupun balita yang belum mengungsi, demi keselamatan dan kesehatan harus dibawa ke pengungsian.

"Saya juga memohon, apabila masih ada warga yang memilih bertahan di rumah dengan alasan sudah biasa dengan banjir, silahkan. Tapi kalau ada lansia atau balita, tentu kami harus paksa mengungsi karena demi kesehatan mereka juga," ungkapnya.

Baca Juga :
Ada Hotel Indonesia di Kajen Pekalongan

Salah seorang warga yang rumahnya terendam banjir, Ahong (29) warga Desa Pacar mengatakan, air banjir mulai masuk ke pemukiman warga Sabtu sore. Ketinggian air dirumahnya mencapai dada orang dewasa.

"Ini mau mengungsi di PT dupantek. Air di dalam rumah saya setinggi dada orang dewasa," ucapnya.

Dikatakan, banjir kali ini disebabkan karena curah hujan tinggi dan limpasan air sungai.

"Alhamdulillah, semua barang-barang elektronik di rumah sudah kami amankan," ujarnya.

Tidak ada komentar

Tanggapan Anda Tentang Berita Ini ?

Diberdayakan oleh Blogger.