ITSNU Pekalongan Dorong Mahasiswa Tembus Pasar Global Lewat Kerja Sama Taiwan
KFM PEKALONGAN, KAJEN – Peluang internasional bagi mahasiswa dan alumni Institut Teknologi dan Sains Nahdlatul Ulama (ITSNU) Pekalongan semakin terbuka lebar. Melalui program Global Networking 2025, ITSNU membangun kerja sama strategis dengan kampus dan industri besar di Taiwan sebagai langkah percepatan penguatan kompetensi global lulusan.
Kunjungan ke Taiwan pada 11–16 Mei 2025 oleh perwakilan ITSNU menjadi bagian penting dari agenda internasionalisasi kampus. ITSNU tidak sendiri, kegiatan ini juga diikuti oleh beberapa perguruan tinggi lainnya seperti UNSIQ Wonosobo, UNSOED Purwokerto, UNU Yogyakarta, Universitas Nusantara PGRI Kediri, Universitas PGRI Semarang, dan Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
Baca juga: SDN 02 Kayugeritan Sambangi Gedung DPRD Pekalongan, Umi Farida Puji Semangat Belajar Politik
Di sektor industri, rombongan diterima langsung oleh Chairman Fulgent Sun International, Mark Lin. Perusahaan multinasional ini dikenal sebagai pemasok sepatu untuk merek global seperti Nike dan New Balance, dan kini telah membuka pabrik di Indramayu, Jawa Barat. Peluang magang dan kerja terbuka tidak hanya di Taiwan tetapi juga di dalam negeri.
Kunjungan juga dilakukan ke Chenbro,o pionir manufaktur solusi server dan perangkat komputer global. Chairman Chenbro, Maggi Chen, menyatakan bahwa perusahaannya merupakan penyedia sasis komputer terbesar untuk pasar Eropa dan Amerika, membuka prospek kerja sama teknologi dan industri yang luas.
Tak hanya industri, ITSNU juga menjalin kesepakatan akademik dengan dua universitas top Taiwan, yakni National Yunlin University of Science and Technology (YunTech) dan I-Shou University. Agenda kerja sama meliputi pertukaran mahasiswa dan dosen, riset bersama, publikasi akademis, hingga program magang internasional.
"ITSNU Pekalongan terus berkomitmen membangun jaringan internasional untuk peningkatkan kualitas perguruan tinggi dan kompetensi lulusan," ujar Plt Rektor ITSNU Pekalongan, Dr. H. Ali Imron.
Ia menambahkan bahwa kegiatan visiting professor, magang ke industri Taiwan, serta studi lanjut program master dan doktor menjadi prioritas tindak lanjut program ini.
Langkah ini menunjukkan ITSNU tidak hanya membangun koneksi global, tetapi juga menciptakan jalur nyata bagi mahasiswa dan alumni untuk menembus pasar kerja internasional.
Komentar Anda