Rob Makin Parah, Wakil Ketua DPRD Dorong Solusi Terpadu dan Bertahap untuk Desa Blacanan
KFM PEKALONGAN, KAJEN – Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri dalam menangani banjir rob yang kian menjadi rutinitas menyakitkan bagi warga pesisir Pekalongan. Kolaborasi, komitmen, dan strategi bertahap menjadi kunci, sebagaimana ditekankan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Pekalongan, H. Sumar Rosul saat meninjau langsung kondisi Desa Blacanan, Kecamatan Siwalan, yang kembali terendam rob.
Dalam kunjungan yang dilakukan baru-baru ini, Sumar Rosul tidak hanya meninjau kondisi lapangan, namun juga secara simbolis menyerahkan bantuan logistik untuk dapur umum di Balaidesa Blacanan. Bantuan diterima langsung oleh Kepala Desa, disaksikan oleh Camat Siwalan, BPBD, serta DPU Taru Kabupaten Pekalongan.
Dalam penjelasannya, politisi dari Fraksi PDI Perjuangan itu mengungkapkan bahwa persoalan rob telah dipetakan dalam tiga zona penanganan. Zona Wonokerto dinilai sudah terselesaikan. Sementara zona Tirto dan Siwalan sedang dalam proses.
Baca juga: SDN 02 Kayugeritan Sambangi Gedung DPRD Pekalongan, Umi Farida Puji Semangat Belajar Politik
“Di Kabupaten Pekalongan ada tiga zona penanganan. Di wilayah Kecamatan Wonokerto sudah terselesaikan. Kemudian di Kecamatan Tirto sudah didesain tanah musnah untuk bendung gerak, saat ini masih dalam tahap Musrenbangnas,” jelasnya.
Namun perhatian khusus diarahkan ke empat desa pesisir Kecamatan Siwalan, Blacanan, Pait, Yosorejo, dan Depok yang hingga kini masih menjadi langganan rob.
“Kemudian untuk sekarang ini yang sudah direncanakan juga sudah diusulkan ke pemerintah pusat. Pemerintah Daerah Pekalongan bersama DPRD bahwa rob yang melanda Blacanan, Pait, Yosorejo, dan Depok harus segera diatasi,” tegasnya.
Penanganan rob, menurut Sumar Rosul, tidak bisa dilakukan secara instan. Rencana jangka pendek hingga jangka panjang telah disusun dalam roadmap yang tengah disampaikan ke pemerintah pusat.
Baca juga: Gedung Baru DPRD Kabupaten Pekalongan di Targetkan Selesai 2027
Untuk jangka pendek, akses jalan ke desa terdampak menjadi perhatian utama.
“Jalan menuju Desa Blacanan akan ditinggikan senilai Rp 1 miliar,” jelasnya.
Sedangkan untuk Desa Depok, pembangunan rumah pompa senilai Rp 3 miliar akan direalisasikan tahun ini, karena tanggulnya sudah tersedia.
Tak hanya itu, pemerintah juga menyiapkan dana besar untuk penanganan infrastruktur penghubung antar wilayah.
“Jalan Blacanan - Boyoteluk juga dianggarkan Rp 8 miliar agar segera terselesaikan supaya tidak menggenang rob,” lanjutnya.
Sumar Rosul menekankan bahwa percepatan eksekusi sangat penting agar warga tak terus-menerus menjadi korban bencana yang seharusnya bisa diantisipasi.
“Mudah-mudahan ini bisa berjalan dengan cepat,” harapnya.
Ia menambahkan, langkah-langkah ini akan terus dikawal DPRD agar mendapatkan dukungan maksimal dari pemerintah pusat maupun provinsi.
Komentar Anda