Transformasi RSUD Kraton: Lompatan Layanan Kesehatan Publik Kabupaten Pekalongan Dimulai



KFM PEKALONGAN, KAJEN – RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan tengah menapaki babak baru dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan kesehatan. Pembangunan Tahap 2 yang dimulai pada pertengahan Mei 2025 menjadi tonggak penting transformasi rumah sakit milik daerah ini menuju fasilitas layanan yang modern dan representatif.

Direktur RSUD Kraton, dr. Henny Rosita menyebutkan bahwa fokus utama Tahap 2 adalah menyelesaikan sayap barat gedung baru yang akan difungsikan sebagai ruang rawat inap.

“Kami menargetkan tersedianya 200 tempat tidur agar bisa memenuhi standar sebagai rumah sakit tipe B,” ujarnya, Senin (2 /6/2025).

Pembangunan ini didukung Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sebesar Rp 40 miliar yang dialokasikan untuk pekerjaan konstruksi hingga akhir tahun 2025.

Baca juga: RSUD Kraton Luruskan Isu Pungli: Memandikan Bayi adalah Layanan Gratis, Bukan Berbayar

Pembangunan tahap kedua ini merupakan lanjutan dari Tahap 1 yang telah rampung di penghujung 2024. Pada tahap pertama, struktur bangunan di sayap timur sudah berdiri kokoh, meski interior gedung tersebut masih dalam kondisi kosong.

“Tahap ketiga akan mencakup finishing semua ruangan mulai dari poli, instalasi, hingga fasilitas pendukung lainnya,” jelas dr. Henny.

Namun untuk menyempurnakan pembangunan tahap akhir tersebut, RSUD Kraton masih membutuhkan tambahan anggaran yang tidak sedikit.

“Kami masih membutuhkan dana sekitar Rp 87 miliar, dan sedang berupaya mengakses Dana Alokasi Khusus (DAK),” tambahnya.

Jika seluruh proses berjalan sesuai rencana, maka RSUD Kraton menargetkan dapat mengajukan izin operasional untuk menempati gedung baru pada akhir 2026. Namun, bila terjadi keterlambatan, pihak rumah sakit memastikan relokasi maksimal akan dilakukan di awal 2027.

Baca juga: Solidaritas Penyintas Kanker Payudara Bangkit Lewat Halal Bihalal Ratu Sembara Kasih

“Harapannya, di akhir 2026 proses pembangunan tuntas. Tapi kalau pun ada kendala, maksimal di awal 2027 kami sudah bisa melakukan relokasi,” terang dr. Henny.

Sejauh ini, pembangunan berjalan lancar tanpa hambatan teknis berarti. Tantangan utama justru datang dari sisi pendanaan. Untuk itu, RSUD Kraton memanfaatkan strategi pembiayaan campuran sejak 2024 yang mencakup DAK, APBD, dan dana Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Permohonan dukungan tambahan juga tengah diajukan melalui Dana Bantuan Provinsi (Banprov) ke Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah.

“Ini bagian dari komitmen kami untuk terus meningkatkan mutu pelayanan bagi masyarakat Pekalongan dan sekitarnya,” pungkas dr. Henny.

Transformasi besar ini diharapkan menjadikan RSUD Kraton sebagai rumah sakit rujukan regional yang sebanding dengan fasilitas kesehatan modern lainnya di Jawa Tengah. Bukan sekadar peningkatan fisik, namun juga pembuktian bahwa pelayanan publik di sektor kesehatan mampu berkembang maju melalui perencanaan matang dan kolaborasi antar lini.

Tidak ada komentar

Tanggapan Anda Tentang Berita Ini ?

Diberdayakan oleh Blogger.