Bupati Fadia Batalkan Uji Coba 5 Hari Sekolah, Tegaskan Demi Jaga Waktu Ngaji Anak di Kota Santri



KFM PEKALONGAN, KAJEN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pekalongan resmi membatalkan rencana uji coba lima hari sekolah yang sebelumnya telah disiapkan untuk 175 SD dan SMP Negeri. Keputusan ini diambil langsung oleh Bupati Pekalongan Fadia Arafiq, setelah mempertimbangkan masukan dari para tokoh agama dan ormas Islam.

Fadia menegaskan bahwa pembatalan ini tidak ada kaitannya dengan isu di Kabupaten Pati yang sempat ramai dibicarakan.

“Oh tidak (berkaitan dengan isu Pati). Alhamdulillah Kabupaten Pekalongan kondusif, semua kami putuskan dari hasil musyawarah,” ujar Fadia, Minggu (17/8/2025).

Baca juga: Bupati Fadia Dukung Komunitas Pastriad, Hibahkan Rp150 Juta untuk Masjid Al-Amin Windurojo

Masukan dari Tokoh Agama

Bupati Fadia mengungkapkan, sejumlah tokoh ormas Islam belum lama ini bersilaturahmi ke kantornya. Mereka menyampaikan aspirasi agar Pemkab Pekalongan mempertimbangkan kembali rencana tersebut.

“Ada Ketua PCNU, kemudian keluarga besar Muhammadiyah juga. Mereka memberi masukan, jangan sampai lima hari sekolah itu justru menganggu waktu mengaji anak-anak (di TPQ maupun madin),” jelasnya.

Atas dasar masukan tersebut, Fadia memutuskan untuk mengurungkan pelaksanaan uji coba lima hari sekolah. Padahal, rencana ini sebenarnya sudah masuk tahap akhir dan tinggal menunggu pelaksanaan.

“Iya, jadi ini belum diujicoba sudah kami batalkan,” tegasnya.

Baca juga: Bupati Fadia Buka Rangkaian HUT RI & Hari Jadi Pekalongan Lewat Doa Bersama, Ada Program Kejutan!

Kultur Kota Santri Jadi Pertimbangan Utama

Menurut Fadia, salah satu alasan kuat pembatalan uji coba adalah kultur Kabupaten Pekalongan yang dikenal sebagai Kota Santri. Sebelumnya pun ia sudah menegaskan bahwa penerapan lima hari sekolah harus memperhatikan keseimbangan antara pendidikan formal dengan pendidikan agama.

“Nanti daripada bingung, sementara ini kita tetap enam hari sekolah saja,” pungkas Fadia.

Hal itu juga berlaku untuk SMP Negeri yang sebagian siswanya sudah jarang mengikuti TPQ, Fadia memastikan seluruh sekolah di Kabupaten Pekalongan tetap menggunakan sistem enam hari belajar.

Tidak ada komentar

Tanggapan Anda Tentang Berita Ini ?

Diberdayakan oleh Blogger.