Dari Laundry hingga Ekspedisi, Murgiati & Rondiyah Raih Umrah Gratis Bersama BTPN Syariah
KFM PEKALONGAN, KAJEN – Perjalanan menuju Tanah Suci tidak selalu dimulai dari tabungan besar. Bagi Murgiati dan Rondiyah, dua perempuan tangguh asal Kabupaten Pekalongan, jalan itu justru terbuka lewat keberanian memulai usaha kecil, kerja keras tanpa lelah, dan kebersamaan dalam komunitas BTPN Syariah.
Murgiati, warga Desa Ketitangkidul, Bojong, tak pernah menyangka hidupnya bisa berubah sejak menjadi nasabah BTPN Syariah pada 2014. Bermodal pembiayaan Rp3 juta, ia memberanikan diri membuka usaha ekspedisi. Kini, setelah 11 tahun, omzetnya tembus Rp15 juta per bulan, mempekerjakan 22 karyawan, dan menerima pembiayaan hingga Rp40 juta.
“Saya mendapatkan manfaat dengan adanya kumpulan karena tidak merasa berjuang sendiri, tapi bersama-sama dan saling menginspirasi satu sama lain. Jadi, tidak hanya tahu cara mengelola keuangan agar dapat mengangsur tepat waktu, tapi juga mendapatkan pengetahuan dan pendampingan,” tutur Murgiati dalam media briefing di Kabupaten Pekalongan, Kamis (24/7/2025).
Buah kerja keras itu berujung pada mimpi lama yang akhirnya terwujud.
“Alhamdulillah, masih belum percaya bahwa saya dapat hadiah umrah gratis dari BTPN Syariah. Ini mimpi saya sejak dulu,” ucapnya penuh rasa syukur.
Cerita serupa datang dari Rondiyah, nasabah asal Desa Sengare, Kecamatan Talun. Dari Rp3 juta pembiayaan, ia memulai usaha laundry yang awalnya dikerjakan seorang diri. Kini, omzetnya sudah Rp10 juta per bulan dengan tiga karyawan yang membantunya.
“Tak pernah menyangka sebelumnya kalau saya akan berangkat umrah tahun ini. Terharunya lagi, saya akan berangkat umrah gratis dengan teman-teman saya di sentra. Kami yang biasanya duduk bersama di kumpulan, Insya Allah bisa duduk-duduk bersama juga di depan Ka’bah,” kata Rondiyah penuh haru.
Kebanggaan pun dirasakan sang suami, Casroni.
Baca juga: Empat Tahun Sinergi BI Tegal dan Sahabat Yatim: Bangun Generasi Emas Cinta Rupiah Sejak Dini
“Saya terharu dan tak menyangka istri saya mendapatkan hadiah umrah gratis dari BTPN Syariah. Ia menjadi lebih disiplin, mandiri, berani mengembangkan usahanya, serta berdampak bagi lingkungan dengan membuka lapangan pekerjaan di sini,” ucapnya.
Keberhasilan dua perempuan ini tidak lepas dari nilai BDKS (Berani Berusaha, Disiplin, Kerja Keras, dan Saling Bantu) yang terus ditanamkan BTPN Syariah lewat kumpulan rutin dua minggu sekali. Dari forum kecil itulah lahir solidaritas, pengetahuan, dan keyakinan untuk tumbuh bersama.
“Bahwa ujungnya dalam proses bisnis BTPN Syariah adalah membangun perilaku unggul nasabah segmen ultra mikro, yaitu BDKS. Solidaritas tersebut akan terbangun menjadi daya tahan yang baik untuk menghadapi apapun kondisi komunitas secara bersama-sama,” jelas Corporate & Marketing Communication Head BTPN Syariah, Ainul Yaqin.
Hingga kuartal I 2025, BTPN Syariah telah menyalurkan pembiayaan sekitar Rp40 miliar kepada lebih dari 13 ribu nasabah masyarakat inklusi di Kabupaten Pekalongan.
Kisah Murgiati dan Rondiyah membuktikan, dari usaha kecil yang digeluti dengan tekun, lahirlah perempuan berdaya yang mampu mengubah hidupnya, menginspirasi lingkungannya, hingga menggapai impian suci menunaikan ibadah umrah.
Komentar Anda