Warga Terdampak Tanah Gerak Siap Di Relokasi


KANDANGSERANG - Sebanyak 95 kepala keluarga yang terdampak bencana tanah gerak di Desa Bodas, Kecamatan Kandangserang, Kabupaten Pekalongan, bersedia untuk direlokasi ke tempat yang lebih aman.


Bupati Pekalongan Asip Kholbihi usai mengunjungi lokasi bencana Senin (21-12-2020) menuturkan, saat ini Pemerintah Kabupaten Pekalongan telah menyiapkan lahan relokasi bagi warga yang menjadi korban pergerakan tanah di Kecamatan Kandangserang.


"Setelah melihat perkembangan di Desa Bodas pasca bencana tanah gerak dan mendapatkan laporan dari desa, bahwa ada keinginan dari warga siap untuk direlokasi dengan syarat, pertama tanah untuk relokasi aman dari bencana dan kedua warga minta kalau bisa masih di sekitar wilayah Desa Bodas," ujar Bupati Pekalongan Asip Kholbihi.


Berdasarkan data, rumah yang rusak berjumlah 95. Oleh karena itu, pihaknya sedang menyiapkan skema untuk melakukan relokasi, sesuai keinginan yang disampaikan oleh warga.


Lebih lanjut Asip mengungkapkan, tempat yang nantinya dijadikan relokasi akan disurvei oleh lurah dan camat.


"Setelah itu, akan dilaporkan kepada saya untuk segera ditindaklanjuti dan dilakukan survei ilmiah apakah tempat tersebut layak untuk dijadikan tempat relokasi atau tidak," kata Asip.


Kemudian terkait dengan pembangunan rumah, pihaknya akan segera berkoordinasi dengan pemerintah provinsi dan juga pemerintah pusat untuk melakukan sinergi bersama.


"Jadi sinergi antara kekuatan pemerintah kabupaten, pemerintah provinsi dan pemerintah pusat akan cepat menyelesaikan persoalan bencana tanah gerak di Desa Bodas," jelasnya.


Menurutnya, secara umum kondisi masyarakat Desa Bodas berjalan normal dan mereka juga sangat sadar bahwa hidup di daerah yang tidak aman.


"Aktivitas masyarakat sudah normal seperti biasa, beberapa hari yang lalu masyarakat gotong-royong untuk memperbaiki rumah dan menutup retakan tanah. Selain itu, masyarakat sudah tahu kalau hidup di daerah yang rawan tanah gerak," imbuhnya.


Sementara itu, salah seorang warga setempat, Tusin (45) mengatakan, ia bersedia apabila direlokasi ke tempat yang lebih aman, asalkan masih di sekitar wilayah Desa Bodas.


"Saya mau di relokasi, asal masih di sekitar Desa Bodas. Tapi, kalau diluar Desa Bodas kami juga ingin rumah kepala desa ikut direlokasi," tegas Tusin.


Ia mengungkapkan, akibat bencana tanah gerak rumah yang ditinggali menjadi miring.


Kemudian, lantai di ruang tengah dan dapur juga amblas.


"Amblasnya sekitar 20 centimeter, terus bangunan rumah menjadi miring. Tapi, sekarang sudah diperbaiki gotong-royong bersama warga," ungkapnya.


Tusin juga masih was-was apabila terjadi hujan yang deras dengan intensitas lebih dari 2 jam.


"Kalau hujan turun lebih dari 2 jam, kami masih takut bencana tanah gerak terjadi lagi," pungkasnya. (Nk)

Tidak ada komentar

Tanggapan Anda Tentang Berita Ini ?

Diberdayakan oleh Blogger.