Gas Melon Langka, Pemkab Pekalongan Tambah Stok Sebanyak 58 Ribu Tabung




KFM PEKALONGAN, KAJEN - Atasi kelangkaan dan lonjakan harga gas elpiji 3 kg, Pemkab Pekalongan bersama Pertamina Cabang Tegal dan Hiswana Migas Kabupaten Pekalongan langsung bergerak cepat. Salah satunya dengan meminta tambahan elpiji 3 kg sebanyak 58.240 tabung.


Sekretaris Daerah Kabupaten Pekalongan M Yulian Akbar dengan didampingi Kabag Perekonomian Siti Hanikatun menyampaikan, dengan adanya kelangkaan gas elpiji 3 kg dan lonjakan harga hingga Rp.40 ribu, pihaknya langsung berkoordinasi dengan Pertamina dan Hiswana Migas Kabupaten Pekalongan.

"Masyarakat tidak perlu panik. Pasalnya, pasokan gas melon di Kabupaten Pekalongan sebenarnya masih aman," ujar Akbar, Kamis (18/04/2024).

Menurut Akbar, pihaknya sudah mengidentifikasi dan diskusi. Salah satunya memang ada peningkatan kebutuhan di masyarakat saat lebaran ini. Kemudian distribusi yang berkaitan dengan traffic harus diantisipasi.

"Sekali lagi kami, termasuk dari penjelasan teman-teman Pertamina, tidak menemukan kelangkaan barang. Berarti ini pure masalah distribusi dalam hal ini traffic dan juga dihadapkan dengan kenaikan konsumsi di masyarakat karena lebaran dan segala macam," tandasnya.


Pemkab Pekalongan bersama Pertamina Cabang Tegal dan Hiswana Migas Pekalongan akan berupaya agar pasokan kembali aman dan harga kembali normal dalam tiga hingga empat hari kedepan. 

"Dalam tiga hingga empat hari ini, kami bersama Pertamina, Hiswana Migas, para agen, kami menargetkan di angka stabil di angka kewajaran Rp 20 ribu sampai ke level masyarakat ya, pengecer," katanya. 

Jika sampai hari Senin nanti ternyata harganya masih tinggi, lanjut Sekda, pemerintah akan segera melakukan kegiatan operasi pasar di titik-titik yang masih ada harga tinggi.

"Silahkan diinformasikan saja kepada kami, di mana harga yang masih tinggi, kami nanti akan hadir di situ," ujarnya. 

Selain menambah pasokan gas elipiji 3 kg, Sekda juga mengimbau kepada warga untuk tidak berlebihan dalam melakukan pembelian maupun panik buying. 

"Gak usah lah panik buying. Karena sekali lagi pemerintah sudah menjamin ketersediaan, termasuk dari Pertamina juga," tegasnya. 

Menurut Sekda, jika Lebaran ada kenaikan harga gas elpiji itu masih normal. Namun, ungkapnya, kali ini kenaikan harga gas elpiji ada yang sampai Rp 50 ribu itu sudah tidak masuk akal. Dan ini baru kali ini terjadi. 

"Biasanya lebaran ya kenaikan sekitar angka Rp 2000-an," kata dia. 


Sementara itu, Sales Area Manager Pertamina Cabang Tegal Mahfud menyampaikan, untuk mengantisipasi lonjakan kebutuhan gas pada Lebaran 2024 ini, Pemkab Pekalongan sudah mengajukan permohonan penambahan gas elpiji 3 kg sekitar 58 ribu tabung.

"Di awal itu ada sekitar 22 ribu, itu pertama dan sudah kita realisasikan dan per hari ini (red-Kamis) sudah ada penambahan sampai 29.120. Akhirnya untuk antisipasi tadi ada angka total 58-an ribu tabung yang kami estimasikan untuk mungkin didistribusikan selesai dalam beberapa hari ke depan. Itu sudah kami koordinasikan dengan pemerintah daerah, ini bisa untuk mengatasi kondisi yang ada di lapangan," ucapnya. 

Sedangkan terkait harga gas elpiji yang tinggi, ia menyarankan masyarakat untuk membeli gas elpiji 3 kg di pangkalan. Karena pangkalan ini menjual dengan harga resmi. Jika ada pangkalan yang menjual gas dengan harga tinggi, masyarakat bisa mengadukannya. Salah satunya melalui call center 135. 
 
"Kami juga terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk memantau kondisi yang ada di lapangan. Tujuannya sama, agar distribusi elpiji ini dapat dirasakan banyak masyarakat," tandasnya.

Tidak ada komentar

Tanggapan Anda Tentang Berita Ini ?

Diberdayakan oleh Blogger.