Inovasi Meriah Hari Guru 2025: Dindikbud Pekalongan Hadirkan Pertunjukan Wayang Tanpa Pungutan



KFM PEKALONGAN, KAJEN – Perayaan Hari Guru 2025 di Kabupaten Pekalongan bakal tampil lebih segar dan berbeda. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) bersama PGRI Kabupaten Pekalongan menghadirkan terobosan berupa pertunjukan wayang di depan Pendopo Rumah Dinas Bupati, sebuah inovasi yang belum pernah dilakukan pada peringatan Hari Guru sebelumnya.

Kepala Dindikbud sekaligus Ketua PGRI Kabupaten Pekalongan, Kholid, menyampaikan bahwa inovasi ini lahir dari keinginan untuk memberikan pengalaman berkesan bagi para guru, sekaligus mengangkat kekayaan budaya lokal sebagai bentuk penghargaan terhadap pengabdian tenaga pendidik.

“Kami selaku Ketua PGRI juga ingin ada inovasi baru berupa pertunjukan wayang di depan Pendopo Rumah Dinas Bupati, ini bekerja sama dengan DPRD Provinsi. Acara ini diselenggarakan tanpa pungutan biaya dari guru,” ujarnya.

Selain pertunjukan wayang, peringatan Hari Guru 2025 di Pekalongan juga diwarnai berbagai kegiatan kreatif yang melibatkan guru di tingkat cabang hingga provinsi. Semangat inovasi tampak dari antusiasme 21 cabang PGRI yang secara mandiri maupun kolaboratif menyelenggarakan beragam lomba dan aktivitas.

Baca juga: Kisah Aqilah, Siswi SD Pekalongan yang Kirim Surat hingga Dikunjungi Bupati Fadia demi Cita-Cita Jadi Hafidzah

Rangkaian kegiatan tersebut mencakup:

•Lomba futsal tingkat Karesidenan pada 5 Oktober di Kota Tegal

•Pengiriman guru ke tingkat provinsi untuk lomba menyanyi serta konten kreatif pembelajaran mendalam

•Lomba bola voli putra antar 21 cabang PGRI di SMA 1 Kajen

•Lomba konten kreator pembelajaran mendalam pada 10–17 November

•Lomba Anak Indonesia Hebat kerja sama pemerintah pusat dan PGRI

•Lomba paduan suara melibatkan seluruh cabang PGRI, termasuk cabang Kemenag dan Dindikbud

Baca juga: Keren! Kabupaten Pekalongan Sabet Penghargaan Kemendagri, Harmoni Sosial Diangkat Jadi Modal Besar Pembangunan

Puncak acara pada 25 November 2025 ditandai dengan Upacara Hari Guru dan pemberian santunan bagi anak-anak yatim piatu guru se-Kabupaten Pekalongan.

Di tengah maraknya isu pungutan liar yang sempat beredar di media sosial, Kholid menegaskan bahwa seluruh kegiatan Hari Guru di Kabupaten Pekalongan berjalan berdasarkan mekanisme organisasi yang jelas, dan tidak membebani guru.

“Dalam surat edaran PGRI, nominal yang disebutkan hanya Rp25.000. Namun di cabang, mereka punya agenda masing-masing seperti lomba senam, gerak jalan, ataupun doorprize, sehingga pembiayaan bisa berbeda,” terangnya.

Ia menekankan bahwa sumbangan anggota melalui AD/ART berbeda dari pungli, dan narasi keliru yang muncul justru berpotensi menghambat semangat inovasi pendidikan.

Dengan hadirnya pertunjukan wayang sebagai suguhan inti inovasi tahun ini, Dindikbud mengharapkan Hari Guru 2025 menjadi momentum yang bukan hanya seremonial, tetapi juga bernilai budaya, edukatif, dan menghibur.

Kholid berharap inovasi ini terus berkembang di tahun-tahun mendatang untuk menginspirasi lebih banyak guru dan memperkuat identitas kebudayaan daerah dalam dunia pendidikan.

Tidak ada komentar

Tanggapan Anda Tentang Berita Ini ?

Diberdayakan oleh Blogger.