Di Bawah Kepemimpinan Baru Ahmad Muzaki, PAN Pekalongan Siapkan Strategi Besar Perkuat Basis Politik
KFM PEKALONGAN, KAJEN – DPD PAN Kabupaten Pekalongan resmi berganti arah komando kepada Ahmad Muzaki. Namun lebih dari sekadar pergantian kepemimpinan, terpilihnya Zaki menandai fase baru strategi politik PAN di Kota Santri untuk menjaga dominasi suara dan menata kekuatan jelang kontestasi elektoral berikutnya.
Zaki terpilih melalui Musyawarah Daerah (Musda) VI DPD PAN Kabupaten Pekalongan yang digelar serentak secara daring pada Sabtu (15/11/2025). Dalam kesempatan itu, ia langsung menegaskan komitmennya pada garis organisasi.
“Saya akan tegak lurus kepada DPP PAN, yang telah memberikan amanah kepada saya. Sekuat tenaga saya dan teman-teman fraksi, teman-teman harian DPD, nanti semaksimal mungkin akan bekerja keras agar perolehan kursi bertambah,” tegas Zaki.
Pernyataan tersebut sekaligus menjadi sinyal bahwa strategi PAN Pekalongan ke depan akan fokus pada penambahan kursi, konsolidasi fraksi, dan penguatan struktur internal.
Selain memimpin DPD, Zaki juga ditunjuk menjadi Ketua Tim Formatur. Posisi strategis ini menjadi titik awal arah pembentukan kepengurusan yang akan menentukan mesin politik PAN beberapa tahun mendatang.
Baca juga: PDAM Pekalongan Dorong Pembayaran Digital, 58% Pelanggan Sudah Manfaatkan Aplikasi
“Maksimal dua pekan, insyaallah sudah terbentuk. Setelah ini saya akan coba berkumpul dengan teman-teman fraksi, sesepuh, dan tokoh PAN,” ujar Zaki.
Pendekatan merangkul sesepuh menunjukkan strategi konsolidasi lintas generasi, sekaligus memperkuat legitimasi dan soliditas internal.
Melanjutkan Basis Kemenangan Era Candra
Regenerasi di tubuh PAN Pekalongan ini berlangsung ketika partai berada dalam posisi kuat. Di bawah Candra Saputra, PAN mencetak sejarah: untuk pertama kalinya memperoleh kursi pimpinan DPRD Kabupaten Pekalongan dan menjadi DPD dengan perolehan suara tertinggi se-Jawa Tengah.
Dengan modal elektoral itu, kepemimpinan Zaki diarahkan tidak hanya mempertahankan tren positif, tetapi juga memanfaatkan momentum untuk ekspansi basis suara.
Keputusan Candra tidak maju kembali sempat jadi perbincangan. Namun ia menegaskan alasannya.
“Saya hijrah ke Jakarta, bekerja di Jakarta,” tuturnya.
Meski demikian, Candra memberikan restu penuh pada strategi kepemimpinan Zaki.
“Saya tentu mendoakan semoga bisa meningkatkan kursi, minimal mempertahankan agar PAN di Kabupaten Pekalongan bisa masuk empat besar seperti saat ini, sesuai target secara nasional,” ujarnya.
Target empat besar ini menegaskan bahwa PAN Pekalongan tidak hanya bermain di tingkat lokal, namun sinkron dengan strategi nasional PAN.
Dengan simbol regenerasi ini, PAN Pekalongan diproyeksikan menjalankan strategi politik berlapis:
•Konsolidasi struktural cepat melalui tim formatur
•Penguatan fraksi PAN di DPRD sebagai mesin pergerakan isu dan program
•Kolaborasi dengan tokoh senior PAN untuk menjaga basis tradisional
•Mendistribusikan kader ke wilayah dengan potensi suara baru
•Menjaga momentum prestasi Pemilu 2024 sebagai modal kampanye
Kepemimpinan Zaki pun diharapkan menjadi katalis dalam memadukan energi kader muda dengan pengalaman para sesepuh PAN.
Dengan fondasi politik yang sedang kuat, langkah-langkah strategis PAN Pekalongan di bawah Zaki akan menjadi penentu apakah partai ini mampu mempertahankan dominasinya atau bahkan naik kelas menuju peta kekuatan baru di Kota Santri.

Komentar Anda