Panen Jagung di Kandangserang Buktikan Keberhasilan Sekolah Lapang, Luas Tanam Pekalongan Tembus 981 Hektare



KFM PEKALONGAN, KAJEN — Program Sekolah Lapang (SL) jagung di Kabupaten Pekalongan kembali mencuri perhatian setelah demplot seluas 2 hektare di Desa Lambur, Kecamatan Kandangserang, berhasil dipanen bersama kelompok tani setempat. Panen tersebut menjadi bukti konkret bahwa pendampingan penuh pemerintah dari hulu hingga hilir mampu menghasilkan produksi nyata sekaligus memperkuat ketahanan pangan wilayah.

Tak hanya menghasilkan panen, demplot ini juga mengonfirmasi bahwa luas tanam jagung di Kabupaten Pekalongan telah mencapai 981 hektare, jauh melampaui target nasional yang dipatok 650 hektare. Angka tersebut diproyeksikan terus meningkat hingga menembus 1.200 hektare.

Dalam konsep Sekolah Lapang, pemerintah memastikan dukungan total dari awal hingga pascapanen. Hal itu meliputi penyediaan benih, pupuk, pestisida, pendampingan budidaya, hingga memfasilitasi akses ke pembeli seperti Bulog.

Baca juga: BI Tegal Hadirkan Literasi Motivatif untuk Gen Z Batang, Sentuh Kegelisahan dan Bantu Bangun Karakter Tangguh

"Intinya, kita membuat demplot di lahan masyarakat. Semua kebutuhan dibantu penuh, termasuk nanti kita bantu komunikasikan ke Bulog atau pembeli lain dengan harga yang tidak memberatkan petani," jelas Yudhi Himawan, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Pekalongan, Selasa (9/12/2025).

Program SL tahun ini menyasar dua komoditas utama, yakni padi dan jagung. Khusus jagung, panen di Lambur menjadi salah satu pencapaian strategis hasil kolaborasi Pemkab Pekalongan dengan Polres dalam penguatan komoditas pangan. Sementara untuk komoditas padi, pendampingan dilakukan bersama TNI, dan komoditas tebu bekerja sama dengan Kejaksaan.

Yudhi menyampaikan, demplot jagung 2 hektare tersebut kini memasuki tahap pemasaran.

"Hasil panen akan dikomunikasikan ke Bulog yang telah menetapkan harga Rp 6.400 per kilogram dengan kadar air 14 persen," ujarnya.

Baca juga: RSUD Kajen Gempar: Pasien Kontrol Jantung Ditemukan Tewas Usai Menghilang Seharian

Jika penyerapan dinilai optimal, Pemkab Pekalongan akan memperluas replikasi program ke kelompok tani lain. Hal ini sejalan dengan peningkatan luas tanam jagung di seluruh kecamatan yang saat ini telah berkembang pesat.

"Target pusat itu 650 hektare. Per Oktober, kita sudah mencapai 981 hektare. Bahkan sekarang kita mengejar angka 1.200 hektare," ungkapnya.

Sentra jagung tersebar di banyak wilayah, dengan potensi terbesar berada di Kecamatan Kandangserang, Kesesi, Doro, Karanganyar, dan Kajen. Peningkatan dilakukan tanpa mengganggu lahan baku sawah karena memanfaatkan lahan kering non padi.

Selain jagung, Pemkab Pekalongan juga tengah memetakan pengembangan tebu dengan target lahan 600 hektare. Upaya ini sejalan dengan visi misi Bupati Pekalongan, Fadia Arafiq, dalam memperkuat sektor pertanian daerah.

Dalam proses panen jagung di Lambur, TNI–Polri turut hadir mendampingi petani. Meski cuaca hujan, produktivitas jagung dinilai tetap stabil dan menjanjikan untuk dikembangkan lebih luas.

"Kita berharap hasil ini bisa terserap Bulog dan menjadi contoh bagi kelompok tani lain," pungkas Yudhi.

Tidak ada komentar

Tanggapan Anda Tentang Berita Ini ?

Diberdayakan oleh Blogger.