RSUD Kraton Selenggarakan Seminar “Time is Brain” untuk Tingkatkan Respons Penanganan Stroke Akut

KFM PEKALONGAN, KAJEN — RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan menyelenggarakan Seminar Kesehatan bertema “Time is Brain: Kecepatan dan Ketepatan Terapi Trombolisis pada Stroke Akut”, sebagai upaya penguatan mutu penanganan kegawatdaruratan, khususnya pada kasus stroke. Kegiatan ini diikuti tenaga kesehatan dari berbagai fasilitas pelayanan kesehatan di Pekalongan Raya dan wilayah sekitarnya, bertempat di Hotel Santika, Minggu (30/11/2025).

Peserta seminar terdiri atas tenaga kesehatan dari Puskesmas se-Kabupaten Pekalongan, Kota Pekalongan, Kabupaten Batang, Kabupaten Pemalang, perwakilan dari sejumlah rumah sakit, serta dokter dari Tempat Praktek Mandiri Dokter (TPMD).

Dalam sambutannya, Ketua Panitia dr. Shinta Arya Pudyaswati menegaskan bahwa waktu merupakan faktor kunci dalam penanganan stroke.

“Dalam penanganan stroke, musuh terbesar kita adalah waktu. Frasa ‘Time is Brain’ bukan sekadar slogan, melainkan peringatan nyata bahwa setiap detik keterlambatan berarti hilangnya jutaan neuron yang tak tergantikan,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa tantangan utama saat ini tidak hanya pada proses diagnosis, melainkan pada kemampuan fasilitas pelayanan kesehatan untuk mengeksekusi terapi trombolisis secara cepat dan tepat sesuai golden period dan protokol keamanan.

“Seminar ini diselenggarakan untuk menjawab tantangan tersebut, memperbarui wawasan kita tentang pedoman terbaru, serta mempertajam kesigapan kita dalam sistem Code Stroke,” jelasnya.

Ucapan terima kasih turut disampaikan kepada sponsor dan manajemen RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan atas dukungan penuh terhadap terselenggaranya kegiatan.

Sementara itu, Direktur RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan, dr. Henny Rosita, menyampaikan sambutan resmi sekaligus membuka acara seminar. Ia menegaskan bahwa stroke masih menjadi salah satu penyebab mortalitas dan morbiditas tertinggi di Indonesia, sehingga percepatan penanganan harus menjadi prioritas.

“Seringkali, hasil akhir pasien stroke tidak ditentukan oleh seberapa canggih alat yang kita miliki, melainkan oleh seberapa cepat sistem kita bekerja,” tutur dr. Henny.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa terapi trombolisis memiliki jendela waktu yang sempit, sehingga percepatan dan ketepatan tindakan medis harus berjalan selaras.

“Kecepatan dan ketepatan harus berjalan beriringan. Kecepatan tanpa ketepatan berisiko komplikasi perdarahan, ketepatan tanpa kecepatan akan membuat kita kehilangan momentum penyelamatan otak,” ungkapnya.

Dirinya berharap seminar ini tidak hanya menjadi sarana peningkatan ilmu, tetapi juga memperkuat kolaborasi antarfasilitas kesehatan.

“Penanganan stroke membutuhkan kerja tim yang solid, mulai dari prehospital sampai dengan di IGD, hingga pengambilan keputusan klinis oleh neurolog. Harapan kami, seminar ini menambah pengetahuan khususnya rekan-rekan di FKTP selaku ujung tombak utama layanan ini,” pungkasnya.

Seminar menghadirkan dua narasumber ahli di bidang neurolog yakni dr. Rustanti,dan dr. Laksmi Indira Kartini Tedjo. Keduanya menyampaikan perkembangan terbaru mengenai terapi trombolisis, indikasi dan kontraindikasi medis, serta penguatan implementasi Code Stroke di fasilitas pelayanan kesehatan primer dan rumah sakit.

Penyelenggaraan seminar ini menjadi langkah konkret RSUD Kraton dalam memperkuat jejaring pelayanan kesehatan dan meningkatkan kapasitas tenaga medis di wilayah Pekalongan Raya. Melalui peningkatan kompetensi dan koordinasi antarfasilitas, diharapkan penanganan pasien stroke dapat dilakukan lebih cepat, tepat, dan sesuai standar.

Seminar “Time is Brain” tersebut menegaskan komitmen RSUD Kraton untuk terus meningkatkan kualitas layanan dan menekan angka kecacatan akibat stroke di masyarakat.