Kasus Konfirmasi Covid-19 Menurun,Ganjar Ingatkan Jangan Lengah



KAJEN - Rapat koordinasi percepatan penanganan covid 19 di Jawa tengah,yang diikuti oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan para bupati/walikota,forkopimda serta para  tim ahli dilakukan secara virtual, Senin (15/02/2021). 

Wakil Bupati Ir. Arini Harimurti mengikuti rakor tersebut didampingi Pj Sekda beserta para asisten, Forkopimda dan para kepala OPD di aula lantai I setda.


Dalam rapat tersebut,Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyampaikan 2 (dua) hal terkait vaksin dan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). 


“Beberapa menit yang lalu kita rapat dengan Menteri Kesehatan, intinya soal vaksin dan kita minta untuk persiapan pelaksanaan vaksin termasuk skenario yang mesti ada, “ucap Ganjar mengawali sambutannya.


Dijelaskan Ganjar, capaian vaksinasi di Indonesia pada tahap pertama tertinggi provinsi Bali, disusul Jatim dan ketiga Jateng. Namun untuk yang vaksinasi tahap kedua, Jateng masih tertinggi 69%, lalu Bali 42% dan berikutnya  Kaltim 46%.


“Kalau kita lihat posisi ini maka untuk yang kedua kita juga minta untuk digaspol agar kita bisa melakukan percepatan-percepatan. Dan kita  sudah harus menyiapkan skenario untuk pejabat public sekaligus mereka kelompok rentan sehingga aktivitasnya bisa jalan, “paparnya.


Selanjutnya Ganjar juga menyinggung  tentang pelaksanaan PPKM di level mikro yang menurutnya hasilnya selama ini cukup menggembirakan. 


“Kalau kita lihat antara tanggal 1 – 7 Februari, tidak ada lagi zona resiko tinggi. Artinya ini indikasi baik tapi sekali lagi tidak berarti ini membuat kita lengah,” tegasnya.


Ganjar juga menyampaikan pihaknya menerima laporan Kabupaten/kota bahwa Rumah Sakit-Rumah Sakit sekarang  terkendali, isolasi-isolasi yang di Rumah Sakit mulai sangat berkurang  bahkan beberapa Rumah Sakit mulai menutup blok-bloknya atau dengan kata lain makin sedikit orang masuk isolasi. 


“Situasi ini mesti kita jaga terus menerus dan saya harap semua para pelayan public segera divaksin,” pintanya.


Selain itu, Ganjar juga menyampaikan kabar yang menggembirakan yakni sampai 2(dua) minggu terakhir tidak ada tenaga kesehatan (nakes) yang meninggal dan yg tertular juga makin sedikit.Hal ini menurutnya  merupakan indikasi-indikasi yang  membuatnya makin optimis namun ia tetap mengingatkan agar semua pihak selalu hati-hati. 


Sementara itu Pj Sekda Provinsi Jawa Tengah, Dr. Prasetyo Aribowo,SH,M.Soc.Sc  menyampaikan laporan terkait penanganan covid di minggu ke-6.


“ Trend kasus konfirmasi positif Jateng puncaknya awal Desember dan ini menurun secara drastis pada awal Februari. Ini dampak dari PPKM mulai keliatan secara umum,” ungkap Sekda Prasetyo.


Terkait dengan kasus  meninggal, dilaporkan posisi puncaknya pada awal januari dan menurun 70% pada level awal Februari.


"Selama PPKM yang dimulai pertengahan Januari sampai pertengahan Februari memiliki dampak yang relevan dengan penurunan kasus. Dan pada minggu ke-6 ini kasusnya juga  turun,"tuturnya.


Adapun,khusus program inovasi gerakan Jateng di rumah saja pada tanggal 6-7 Februari beberapa waktu lalu, pembatasan pergerakan orang dinilai menimbulkan dampak yang cukup signifikan. 


"Berdasarkan data Gogel mobile indeks, tercatat Ada 6 sektor yang mengalami penurunan, antara lain kategori retail dan rekreasi di Jateng, yang  gerakannya menurun sampai –44%(6 Februari) dan - 42% (7 Februari),"terangnya.


Demikian juga kategori toko bahan makanan dan apotik, kategori taman, kategori pusat transportasi umum, tempat kerja juga mengalami penurunan.(Ros-Nk)

Tidak ada komentar

Tanggapan Anda Tentang Berita Ini ?

Diberdayakan oleh Blogger.