Buntut Banjir Bandang Pekalongan, Warga Blokir Akses Utama Ke Pabrik Sepatu



KFM PEKALONGAN, KAJEN - Puluhan warga Desa Wangandowo Kecamatan Bojong Kabupaten Pekalongan menggelar aksi tutup akses utama truk material yang akan menuju ke pabrik sepatu (PT.HAI). Hal itu dilakukan buntut dari jebolnya embung milik pabrik sepatu yang menyebabkan banjir bandang di Desa tersebut. Aksi dilakukan pada Jumat (15/3/2024).

Dengan adanya asi tutup akses itu, truk material pembangunan pabrik terhenti. Warga menuntut agar pihak pabrik ikut membantu melakukan pembersihan material lumpur, tanah, batu yang menerjang ke rumah warga.

Dwi Utomo ketua RW 1 Desa Wangandowo yang juga terdampak banjir bandang mengatakan, bahwa warga menuntut perusahaan untuk ikut melakukan pembersihan material longsoran dan banjir yang menghantam rumah warga. Selain itu, juga melakukan perapian jalan untuk akses warga.

"Kami meminta adanya tanggung jawab dari perusahaan, pasca kejadian ini," katanya.

Dwi juga mengungkapkan, material longsoran dan banjir masih banyak di rumah-rumah. Sehingga mengganggu aktivitas warga.


"Kami warga juga menyayangkan terkait statmen perusahaan mengenai bencana ini karena faktor alam. Padahal, ini karena adanya embung yang dibuat di pabrik belum permanen sehingga jebol," ujar Dwi.

Dari hasil komunikasi dengan perusahaan, sudah ada hasil. Perusahaan, menyanggupi para pekerja pabrik ikut membantu.

"Para pekerja pabrik itu kemarin ikut kerja, tapi hanya sebentar saja," ucapnya.

Sementara itu hasil pertemuan dengan perusahaan, akan bertanggung jawab atas semua kejadian ini. Mereka juga menjanjikan mengganti semua kerugian para korban.

Sementara itu Ahmad Nur Husen dari PT HAI selaku penanggung jawab untuk Social Responsibility menjelaskan, dari hasil kesepakatan dengan warga, perusahaan menyanggupi membantu dengan mengerahkan pekerja untuk membersihkan material longsor yang masih banyak di jalan hingga rumah warga.

"Terkait itu kami menyanggupi semuanya," terang Ahmad Nur Husen.





Perusahaan juga sudah membentuk empat tim yakni  tim CSR, tim investigasi, tim house keeping dan terakhir tim untuk mengatur bagaimana selama masa konstruksi ini agar ini tidak terjadi kembali.

"Tim ini akan mengerahkan alat-alat kami yang digunakan dalam masa konstruksi untuk membantu pembersihan akses jalan, rumah, ketika diperlukan," tuturnya.

Pihaknya tidak berharap adanya musibah ini, akan tetapi karena disebabkan intensitas hujan yang sangat tinggi, dan juga tidak terduga. 

"Kita sudah berusaha bertanggungjawab dengan membentuk tim ini. Ini respon kami. Respon cepat kami," imbuhnya.


Ahmad menambahkan, pelaksanaan langsung saat itu juga. Dari hari pertama sudah berjalan. Dibantu dari OPD, TNI, Polri, dari Pemda, organisasi sosial, dan perusahaan melibatkan tim kontruksi.

"Kita kerahkan 30-50 pekerja, untuk melaksanakan giat pembersihan rumah, hari ini dan seterusnya kami akan continue sampai dinyatakan oleh warga bahwa ini sudah bersih," ucapnya.

Sembari berjalan, tim investigasi dan tim sosial responsibilty juga tetap berjalan hingga warga bisa menerima apa yang sudah perusahaan berikan. Pihaknya sebisa mungkin tetap bertanggungjawab.

Tidak ada komentar

Tanggapan Anda Tentang Berita Ini ?

Diberdayakan oleh Blogger.