Bupati Fadia Arafiq Apresiasi Aksi Mahasiswa Pekalongan, Janjikan Tindak Lanjut Isu Sampah dan Bencana
KFM PEKALONGAN, KAJEN – Bupati Pekalongan Fadia Arafiq menyampaikan apresiasi kepada mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Cipayung Pekalongan Raya atas cara mereka menyampaikan aspirasi dengan damai dan santun. Menurutnya, dialog yang terjalin menjadi momentum penting untuk bersama-sama membangun Kabupaten Pekalongan yang lebih baik.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh anak-anakku, mahasiswa, yang hadir, berkomunikasi sangat baik, sangat sopan, memberikan masukan ke kami dan DPRD. Insyaallah yang belum baik akan kami perbaiki lagi, untuk kemajuan Kabupaten Pekalongan,” kata Fadia usai audiensi, Senin (08/09/2025).
Fadia menegaskan bahwa masukan mahasiswa akan ditindaklanjuti, baik isu nasional maupun isu lokal. Ia memastikan aspirasi yang disepakati bersama juga akan diteruskan hingga ke pemerintah pusat.
“Yang kami tandatangani bersama akan dibawa ke DPR RI, langsung hari ini ke Jakarta, sehingga tuntutan anak-anak bisa langsung dibaca pemerintah pusat,” tambahnya.
Terkait isu daerah, Fadia menyoroti permasalahan sampah yang menjadi salah satu tuntutan utama mahasiswa. Ia mengungkapkan bahwa Pemkab Pekalongan tengah menyiapkan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) baru untuk mencegah krisis seperti yang terjadi di daerah tetangga.
“Sebelum demo ini, Pemkab Pekalongan sudah diundang kementerian terkait, jangan sampai Kabupaten Pekalongan darurat sampah. Persiapan TPA sedang kita lakukan agar tidak menimbulkan keributan karena pemindahan TPA tidak semua tempat bisa menerima,” jelasnya.
Selain itu, Pemkab juga menegaskan pentingnya transparansi dalam pembangunan melalui mekanisme Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) dari desa hingga kabupaten.
Baca juga: Bukan Provokator, Remaja Kedungwuni Serahkan Hasil Jarahan ke Polisi, Kapolres Beri Kejutan
Sementara itu, Koordinator Lapangan Aliansi Cipayung Pekalongan Raya, Iman, menegaskan aksi ini membawa 13 tuntutan, dua isu nasional dan sebelas isu lokal. Dari isu lokal, mahasiswa menyoroti persoalan mitigasi bencana dan pengelolaan sampah.
“Banyak desa menumpuk sampahnya dan belum ada langkah konkret dari pemerintah. Maka kami menekankan soal mitigasi bencana dan darurat sampah,” ujar Iman.
Ia menambahkan, mahasiswa akan terus mengawal komitmen pemerintah hingga Desember 2025.
“Kami ada tim riset yang akan meneliti langsung ke desa-desa, melihat apa yang sudah dilakukan pemerintah terhadap tuntutan kami,” tegasnya.
Audiensi ini ditutup dengan penandatanganan kesepakatan antara Pemkab Pekalongan, DPRD, dan mahasiswa, sebagai bentuk komitmen bersama dalam menindaklanjuti aspirasi yang disampaikan.

Komentar Anda