KKN Tematik Pertanahan Pertama di Indonesia, 500 Mahasiswa UIN Gus Dur Diterjunkan Menteri Nusron untuk Sertifikasi 2.093 Tanah Wakaf
KFM PEKALONGAN, KAJEN — Sebuah langkah kolaboratif antara pemerintah dan dunia pendidikan resmi dimulai. Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Nusron Wahid menerjunkan 500 mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) K.H. Abdurrahman Wahid (UIN Gus Dur) Pekalongan untuk melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Ekoteologi dan Pertanahan, di Gedung Student Centre Kampus 2 UIN Pekalongan, Senin (13/10/2025).
KKN Tematik ini menjadi program pertama di Indonesia yang menggabungkan kajian ekoteologi dengan praktik pengelolaan pertanahan. Melalui kegiatan tersebut, para mahasiswa akan mengerjakan penyertifikatan 2.093 bidang tanah wakaf yang tersebar di Kabupaten dan Kota Pekalongan.
Rektor UIN Gus Dur Prof. Zaenal Mustakim menjelaskan, dari total ribuan bidang tanah itu, 1.944 berada di Kabupaten Pekalongan dan 149 di Kota Pekalongan.
“Karena ini adalah masalah besar. Tanah wakaf ini kalau tidak segera diselesaikan (sertifikasi), bisa diserobot oleh orang-orang tak bertanggung jawab,” ujarnya usai penerjunan mahasiswa KKN.
Prof. Zaenal menuturkan, penyertifikatan tanah wakaf menjadi langkah penting untuk menyelamatkan aset umat sekaligus memberikan kepastian hukum bagi pengelola wakaf. Ia juga menegaskan, UIN Gus Dur dipilih sebagai kampus pilot project KKN Pertanahan setelah melalui proses panjang seleksi dari 13 kampus nominator.
“Sebelum terjun KKN ini, mahasiswa sudah diberi pembekalan untuk mengukur tanah hingga sampai proses penyertifikatan. Ini pertama di Indonesia,” ucapnya.
Sementara itu, Menteri ATR/BPN Nusron Wahid menilai program ini relevan dengan karakter dan potensi mahasiswa UIN. Ia menyebut, KKN Pertanahan bukan hanya bentuk pengabdian masyarakat, tapi juga media belajar langsung tentang tata kelola tanah dan wakaf.
“Daripada mahasiswa UIN KKN-nya soal penyuluhan KB (keluarga berencana) itu kan kurang pas. Tapi kalau mengatasi problem wakaf kan memang kehidupannya, wong mahasiswa UIN kok,” ujarnya disambut tawa peserta.
Nusron juga menegaskan, tanah merupakan sumber kehidupan dan sumber pangan, sehingga harus dikelola dengan adil dan berkelanjutan.
Baca juga: Kesbangpol Pekalongan Tegaskan: Kebebasan Berserikat Ada Aturan Mainnya, Jangan Sampai Salah Langkah
“Tanah itu sumber kehidupan dan sumber pangan. Maka pengelolaannya harus dilakukan secara berkeadilan dan berkelanjutan,” tegasnya.
Ia menambahkan, kolaborasi antara Kementerian ATR/BPN, Kementerian Agama, dan perguruan tinggi seperti UIN Gus Dur merupakan langkah nyata membangun kesadaran kolektif dalam pengelolaan pertanahan dan lingkungan.
“Melibatkan kampus dalam KKN Tematik adalah langkah nyata mendorong kolaborasi antara dunia pendidikan dan pemerintah, khususnya dalam mengedepankan kesadaran lingkungan, tata ruang, serta pengelolaan pertanahan yang berkeadilan dan berkelanjutan,” imbuhnya.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kementerian Agama, Waryono Abdul Ghafur, Kepala Kanwil BPN Provinsi Jawa Tengah Lampri, serta seluruh Kepala Kantor Pertanahan se-Jawa Tengah.
Program KKN Tematik Ekoteologi Pertanahan ini diharapkan menjadi proyek percontohan nasional yang tak hanya memperkuat sinergi pemerintah dan kampus, tetapi juga menjadi gerakan penyelamatan aset wakaf umat secara sistematis dan berkelanjutan.
Komentar Anda